IBI Sorong Selatan Komitmen Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Ilustrasi ibu dan bayi. (Pixabay/Lingkar.news)

Ilustrasi ibu dan bayi. (Pixabay/Lingkar.news)

TEMINABUAN, Lingkar.news Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Sorong Selatan, Papua Barat Daya, berkomitmen membantu pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten menurunkan angka kematian Ibu dan bayi di Sorong Selatan.

Ketua IBI Sorong Selatan, Magdalena Bulan, mengatakan bidan sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak sejak dari dalam kandungan hingga proses pertumbuhan dan perkembangan.

Menurutnya, hasil penelitian dan pengetahuan medis terbaru telah menjadi katalisator dalam meningkatkan kualitas pelayanan.

“Namun di sisi lain tantangan juga semakin beragam dan menantang. Di negara yang kita cintai ini masih banyak daerah yang sulit dijangkau dan membutuhkan perhatian. Dalam era reformasi seperti sekarang ini para bidan perlu senantiasa mengikuti perkembangan pengetahuan medis terbaru dan menerapkan dalam praktek sehari-hari,” ujarnya, Selasa, 25 Juni 2024. 

Dengan mengedepankan bukti ilmiah, lanjutnya, bidan tidak hanya memberikan pelayanan yang berkualitas, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi bidan.

“Tantangan tidak akan berhenti pada titik ini, bahwa masa depan membawa sejuta tantangan baru bagi bidan di seluruh Indonesia, khususnya di Sorong Selatan​​​​​​​, yang kita cintai ini. Peningkatan kualitas pelayanan di daerah terpencil, adaptasi terhadap teknologi yang berkembang pesat, serta peran bidan dalam mengedukasi akan semakin kompleks,” tuturnya.

Sementara itu Bupati Sorong Selatan​​​​​​​, Samsudin Anggiluli, mengatakan pentingnya bidan menjalin sinergitas dalam transformasi kesehatan guna penguatan pelayanan kebidanan berkesinambungan berbasis bukti.

“IBI memperingati HUT ke-73 secara nasional dan IBI cabang Sorong Selatan baru memasuki HUT ke-3 pada tahun 2024, dengan tema peran bidan dalam penguatan sistem ketahanan nasional pada krisis iklim melalui sinergi dan kolaborasi,” terangnya.

Sejak lahirnya IBI perjalanan panjang sudah dilalui dan momen penting untuk menghargai peran yang tidak ternilai dari para bidan.

“Dalam menyelamatkan nyawa dan mendorong kesejahteraan ibu dan anak merupakan salah satu hal penting yang harus direnungkan pada usia ke-73 ini. Mari kita renungkan bersama bahwa perjalanan masih terus berlanjut dan tantangan yang dihadapi semakin kompleks,” kata Samsudin. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version