Manokwari, Lingkar.news – Pelaksanaan vaksinasi polio dosis kedua pada Pekan Imunisasi Nasional (PIN) 2024 dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat telah mencapai 93,2 persen atau 79.885 anak berusia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari.
Hendrik Marisan selaku pengelola Program Imunisasi Dinkes Papua Barat di Manokwari, pada Sabtu (9/11), mengungkapkan bahwa vaksinasi dosis kedua diberikan kepada anak yang telah menerima suntikan vaksin dosis pertama dengan interval waktu 14 hari.
“Sampai 1 November 2024, vaksinasi polio dosis kedua sudah 93,2 persen dari target 85.718 anak,” kata Hendrik.
Secara persentase, kata dia, Kaimana menempati urutan pertama dengan capaian vaksinasi 121,4 persen atau 11.854 anak disusul Teluk Bintuni 104,3 persen atau 12.484 anak, dan Manokwari Selatan 97,6 persen atau 5.763 anak.
Kemudian Manokwari 90,6 persen atau 27.193 anak, Teluk Wondama 89,2 persen atau 7.469 anak, Fakfak 86,7 persen atau 12.374 anak, dan Pegunungan Arfak yang baru terealisasi 50,8 persen atau 2.748 anak.
“Baru tiga kabupaten yang sudah melewati target nasional 95 persen,” ujar Hendrik.
Ia merinci, jumlah sasaran vaksinasi polio di Manokwari sebanyak 30.025 anak, Fakfak 14.275 anak, Teluk Bintuni 11.966 anak, Kaimana 9.765 anak, Teluk Wondama 8.377 anak, Manokwari Selatan 5.905 anak, dan Pegunungan Arfak 5.405 anak.
Pemerintah provinsi terus berupaya agar pelaksanaan vaksinasi polio dosis kedua di Kabupaten Pegunungan Arfak dapat mencapai target, sebab ada sejumlah faktor yang menghambat kinerja pemberian vaksin.
“Perlu kolaborasi karena Pegunungan Arfak ini selain kesulitan geografis, rendahnya pemahaman masyarakat soal vaksinasi polio juga jadi faktor penghambat,” ucap Hendrik.
Saat ini, kata dia, ada 42.311 anak (49,4 persen) di tujuh kabupaten se-Papua Barat telah menerima suntikan vaksin polio dosis ketiga dengan interval waktu satu sampai dua bulan setelah mendapat suntikan vaksin polio dosis kedua.
Jumlah itu tersebar di Manokwari 15.205 anak (50,6 persen), Fakfak 7.057 anak (49,4 persen), Teluk Bintuni 5.561 anak (46,5 persen), Teluk Wondama 6.607 anak (78,9 persen), Kaimana 5.811 anak (59,5 persen), Manokwari Selatan 1.644 anak (27,8 persen), dan Pegunungan Arfak 426 anak (7,9 persen). (rara-lingkar.news)