Segera Diresmikan, Wajah Baru TMII Dukung Presidensi Indonesia di KTT G20

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono (kaos putih) menghadiri kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu, 16 Oktober 2022.(Istimewa/Lingkar.news)

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono (kaos putih) menghadiri kegiatan di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada Minggu, 16 Oktober 2022.(Istimewa/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mempersembahkan wajah baru Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII) setelah dilakukan penataan dan revitalisasi dalam rangka mendukung Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

“Sejak dibangun pada tahun 1970-an, baru kali ini diadakan renovasi besar-besaran di TMII. Untuk progresnya sudah hampir selesai, menunggu peresmian oleh Presiden,” ujar Basuki dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu, 16 Oktober 2022.

Kementerian PUPR telah melakukan penataan dan revitalisasi sarana prasarana kawasan TMII sebagai salah satu venue pendukung bagi presidensi Indonesia pada KTT G20 dengan total anggaran sebesar Rp 1,08 triliun.

Selain itu, penataan kawasan TMII juga sebagai upaya untuk merawat bangunan bersejarah dan menjadikannya sebagai ikon baru kebanggaan Indonesia.

Penataan dan renovasi kawasan TMII ini mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat. Di DKI Jakarta sendiri, terdapat tiga destinasi wisata rakyat, yaitu Kebun Binatang Ragunan, Kawasan Ancol, serta TMII.

“Masyarakat yang masuk ke Kawasan TMII ini bisa piknik di sini membawa tikar, serta bekal makan siang. Inilah Taman Mini kita yang baru, destinasi wisata rakyat dengan environmental yang sudah bagus,” ucapnya.

Dirinya juga berpesan supaya masyarakat selalu menjaga kebersihan, terlebih kawasan seluas 150 hektare ini merupakan salah satu aset negara yang berharga.

“Selamat menikmati TMII yang baru, sampaikan kepada masyarakat untuk berkunjung dan memelihara TMII ini. Kebersihan harus dijaga, karena sangat tidak mudah untuk mengurus ini. Kita harus keras dan disiplin untuk menjaga kawasan ini tetap terjaga,” tegasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version