Penajam Paser Utara, Lingkar.news – Pemerintah meluncurkan sebanyak 30 Sekolah Laboratorium Pancasila sebagai upaya pencegahan merosotnya moral di kalangan generasi muda.
“Kami apresiasi 30 sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara jadi percontohan Sekolah Laboratorium Pancasila,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Anak, Perempuan dan Pemuda Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Woro Srihastuti Sulistyaningrum di Penajam, Kalimantan Timur, Jumat (6/9).
Woro menyebut penerapan program Sekolah Laboratorium Pancasila pada 30 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, merupakan langkah strategis menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai daerah mitra Kota Nusantara, ibu kota baru Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Woro Srihastuti Sulistyaningrum setelah membuka gelaran Festival Harmoni Budaya Nusantara yang dirangkai dengan peluncuran 30 sekolah laboratorium Pancasila di Taman Penyembolun depan Kantor Bupati Penajam Paser Utara.
Kabupaten Penajam Paser Utara dengan potensi yang dimiliki saat ini, menurut dia, menjadi daerah mitra Kota Nusantara dan juga serambi Nusantara.
Oleh karena itu, Kabupaten Penajam Paser Utara diharapkan memiliki kemajuan dan perkembangan yang sama dengan Kota Nusantara sebagai daerah asal dan terdekat ibu kota baru Indonesia.
Rangkaian Festival Harmoni Budaya Nusantara bakal semakin memperkokoh ketahanan budaya dan identitas nasional melalui semangat revolusi mental, tegas Woro Srihastuti Sulistyaningrum, dalam rangka pembangunan jati diri bangsa.
Festival Harmoni Budaya Nusantara, menurut Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun menimpali, sangat mendukung program sekolah laboratorium Pancasila.
“Sekolah laboratorium Pancasila, model pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila yang mengandung kearifan lokal,” tambahnya.
Festival Harmoni Budaya Nusantara bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Nusantara memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa di tengah keberagaman budaya.
“Juga bisa dorong kreativitas dan inovasi dalam seni budaya, tingkatkan kapasitas SDM dan potensi pariwisata serta ekonomi kreatif,” demikian Makmur Marbun. (rara-lingkar.news)