JAKARTA, Lingkar.news – Target pelaksanaan Program Makan Gizi Gratis bagi kelompok yang membutuhkan bergulir mulai 2 Januari 2025.
Ketua Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan pelaksanaan program presiden terpilih Prabowo Subianto itu bergulir usai pihaknya memperoleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada Desember 2024.
“Secepatnya. Targetnya kalau semua lancar, maka kami ingin agar Desember kami terima DIPA dan 2 Januari program Makan Bergizi Gratis dilaksanakan,” ujarnya, Selasa, 20 Agustus 2024.
Sedangkan terkait skema penyaluran program makan bergizi gratis, kata Dadan, akan dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Prabowo.
Jakarta akan Uji Coba Makan Bergizi Gratis Usai HUT RI, per Anak Rp15ribu
Presiden Jokowi, menurut Dadan, menginginkan program ini tidak hanya terbatas pada anak sekolah tetapi juga mencakup budaya hidup sehat secara lebih luas.
“Beliau inginkan agar badan gizi tidak cuma melaksanakan program makan bergizi gratis kepada anak sekolah, tapi lebih luas dari itu, utamanya budaya hidup sehat,” terangnya.
Sebagai contoh, daun kelor akan dikenalkan kepada anak-anak sebagai bagian dari upaya peningkatan pengetahuan gizi, kata Dadan menambahkan.
Selain itu, program makan bergizi gratis akan dilaksanakan melalui unit pelayanan di tiap daerah, dengan rincian anggaran akan disampaikan lebih lanjut oleh Presiden.
“Ini kan badan nasional, nantinya ada unit pelayanan di tiap wilayah,” katanya.
Program Peningkatan Gizi Anak Masuk dalam Anggaran Pendidikan RUU APBN 2025
Sementara itu Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, mengatakan bahwa akurasi data harus diperhatikan dalam program usungan Prabowo Subianto.
“Selama ini permasalahan kita adalah permasalahan data, akurasi data. Nah, tentu saja ini yang kemudian harus dijawab oleh pemerintah bagaimana kita memastikan bahwa anggaran ini bisa menjangkau seluruh anak sekolah yang menjadi sasaran dari program makanan bergizi,” kata Netty melalui kanal YouTube DPR RI di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.
Selain mewujudkan pelaksanaan program yang tepat sasaran, ia mengatakan akurasi data peserta Program MBG juga akan berpengaruh pada perwujudan penuntasan masalah gizi buruk, bahkan stunting di Indonesia.
“Ini dapat dipastikan mampu menurunkan kekurangan gizi, gizi buruk, atau bahkan stunting yang hari ini menjadi permasalahan nasional,” ujar dia. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)