Demak, Lingkar – Ratusan warga memadati pangkalan gas LPG di SPBU Bogorame, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, untuk mendapatkan gas LPG 3 kilogram bersubsidi. Antrean panjang terlihat sejak pagi, dengan warga membawa tabung gas kosong sambil menunggu giliran.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa antrean tidak hanya dipadati warga Bogorame, tetapi juga berasal dari kecamatan lain seperti Wonosalam, Onggorawe, dan Bonang. Mereka rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan gas yang semakin sulit didapatkan dalam beberapa pekan terakhir.
Salah seorang warga, Wagirin, mengaku harus ikut antre sejak pagi untuk mendapatkan gas subsidi yang sangat dibutuhkan bagi usahanya. “Iya, masih susah gas subsidi 3 kg ini. Saya antre dari tadi supaya kebagian,” ujarnya saat ditemui di lokasi pada Senin (17/2/2025). Wagirin, yang memiliki usaha warung makan, mengatakan bahwa dalam sehari ia bisa menghabiskan satu tabung gas.
Hal senada disampaikan oleh Nuke, warga lain yang juga mengeluhkan kelangkaan gas melon ini dalam satu bulan terakhir. “Biasanya nggak sampai antre seperti ini. Sekarang susah dapatnya,” katanya. Ia bahkan terpaksa membeli gas di warung pengecer dengan harga lebih mahal ketika stok di pangkalan habis. “Kalau di sini kosong, ya cari ke warung-warung lain,” tambahnya.
Sementara itu, petugas pangkalan LPG di SPBU Bogorame, Suhaji, menjelaskan bahwa distribusi gas subsidi di tempatnya dilakukan dua kali dalam seminggu, yakni setiap Senin dan Jumat. Namun, setiap kali pasokan datang, gas langsung habis dalam hitungan jam. “Hari ini ada pengiriman 120 tabung, tapi dalam sejam langsung habis. Warga sudah antre sejak pagi, padahal pengiriman baru datang sekitar pukul 15.00 WIB,” ungkapnya.
Menurut Suhaji, banyak warga dari luar Bogorame juga ikut berburu gas di pangkalannya. “Banyak yang datang dari Onggorawe dan Bonang, bukan hanya dari Bogorame saja,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa harga gas di pangkalan tetap sesuai aturan, yakni Rp18 ribu per tabung, dengan syarat warga harus membawa KTP dan hanya boleh membeli satu tabung per orang. (M. BURHAN A/LINGKAR)