BATANG, Lingkar.news – Presiden RI, Prabowo Subianto, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis di Batang, Jawa Tengah, Kamis, 20 Maret 2025. Adapun kegiatan usaha yang dilakukan di KEK Batang adalah di bidang manufaktur, logistik, dan distribusi
Pemerintah menargetkan nilai investasi di KEK Industropolis Batang dalam 5 tahun ke depan sebesar Rp75,8 triliun, sedangkan target jumlah tenaga kerja sebanyak 58.145 orang.
“Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah,” kata Prabowo dalam acara peresmian tersebut di Batang, Jawa Tengah hari ini.
Presiden Prabowo dalam sambutannya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait yang telah bekerja keras mewujudkan pembangunan kawasan tersebut.
Prabowo akan Tinjau Proyek Investasi RI-China Senilai Rp16 T di KEK Batang
Menurutnya, persiapan KEK Industropolis Batang yang dilakukan di era kepemimpinan Joko Widodo dan para menterinya telah membawa Indonesia memiliki kawasan yang diharapkan dapat menjadi pusat industri modern, seperti Shenzhen di China.
“Kawasan yang kita harapkan bisa nanti menjadi shenzhennya Indonesia, Insya Allah,” ucap Prabowo.
Presiden menyebut banyak perusahaan besar yang sudah terlibat, yakni tujuh perusahaan diantaranya sudah beroperasi, lalu tujuh perusahaan lagi dalam tahap konstruksi dan 13 perusahaan lainnya dalam perencanaan pembangunan industri di KEK.
Menurut Kepala Negara, pemerintah berencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di setiap provinsi sehingga nantinya Indonesia memiliki 38 KEK guna mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja.
“Kita optimis dan ini salah satu dari berapa puluh rencana KEK yang kita akan bangun nanti, mungkin idealnya satu KEK di tiap provinsi. Jadi ujungnya kita harus punya 38 KEK itu yang kita ingin ke arah sana,” katanya.
Kepala Negara mengatakan rencana pemerintah ke depan dalam menciptakan lapangan kerja melalui investasi, serta penambahan nilai bahan baku komoditas melalui hilirisasi semakin menjanjikan.
“Investasi-investasi yang kita akan laksanakan mulai tahun ini nanti buahnya adalah hilirisasi supaya nilai tambah semua bahan baku kita bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, juga lapangan kerja yang kita hitung, dalam 5 tahun yang akan datang akan mencapai 8 juta lapangan kerja,” tuturnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)