JEPARA, Lingkar.news – Kelangkaan LPG 3 Kg terjadi merata di wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hal tersebut terjadi karena faktor cuaca, sehingga menghambat pengiriman LPG 3 Kg dari Semarang dan Gresik.
Kelangkaan yang terjadi membuat beberapa agen LPG 3 kg menjual harga yang tidak wajar, mulai dari Rp25.000-Rp50.000. Karena menjadi kebutuhan pokok, warga pun terpaksa menebus LPG 3 Kg meski harganya mahal.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mendapati laporan dari beberapa warga terkait kelangkaan dan kenaikan harga LPG 3 Kg yang tidak wajar, ketika meninjau korban banjir di posko pengungsian.
Hal tersebut membuat Pj Bupati Jepara melakukan monitoring pasokan LPG 3 Kg ke beberapa tempat seperti Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), Pangkalan LPG dan Agen LPG.
Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Jepara menjelaskan, sudah ada pengisian 20.000 tabung LPG 3 Kg di SPBE Mulyoharjo yang siap didistribusikan ke agen di Kabupaten Jepara. Jumlah tersebut diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jepara pada bulan Ramadhan.
“Stok 60 ton atau sekitar 20.000 tabung LPG 3 Kg yang sudah terisi, cukup untuk menangani kebutuhan masyarakat. Kami lihat di pangkalan gas milik mas Arifin sudah langsung habis, padahal tadi di drop 100 pcs, nanti ada pengiriman lagi 100 pcs pukul 11.00 WIB,” kata Pj Bupati Jepara, Edy Supriyanta kepada Lingkar.
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah menjadi salah satu penyebab terhambatnya distribusi LPG ke Kabupaten Jepara.
Ia mengaku telah meminta penambahan kuota LPG 3 Kg untuk wilayah Kabupaten Jepara.
“Banyak hambatan yang terjadi dalam pengiriman gas LPG ke Jepara seperti pengiriman dari Semarang, Gresik maupun Rembang. Mudah-mudahan kedepannya tidak ada kekurangan lagi di Jepara,” tambahnya.
Terkait harga jual LPG 3 Kg yang tidak wajar, ia meminta untuk segera dilaporkan jika memang itu benar terjadi di Kabupaten Jepara. Ia berharap ada tindakan tegas, agar tidak ada lagi kenaikan harga jual LPG 3 Kg.
“Kami meminta harga berada di kisaran Rp18.000-Rp20.000 per tabung LPG 3 Kg. Ke depannya nanti kami pantau terus. Semoga harga stabil dan barangnya ada,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Fery Yudah menambahkan, pasokan untuk SPBE Pecangaan dan SPBE Sambungoyot Keling sudah kembali normal.
Ia mengaku untuk SPBE Mulyuharjo dari kemarin sudah masuk 4 Skidtank (Truk pengangkut gas elpiji) yang didistribusikan di wilayah Jepara.
“Setiap SPBE mempunyai pasokan yang berbeda-beda, semua tergantung Skidtanknya masing-masing,” kata Kepala Bagian Perekonomian, Fery Yudah kepada Lingkar.
Ia berharap semoga cuaca semakin membaik, sehingga pasokan LPG kembali lancar. Ia juga mengimbau agar warga tidak perlu panik dengan keadaan ini.
“Para warga jangan sampai panik dengan keadaan ini, semoga segera terselesaikan,” imbaunya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara, Zamroni menjelaskan bahwa keterlambatan terjadi karena banjir dan gelombang yang tinggi sehingga kapal pengiriman tidak berani melintas.
Ia mengaku hari ini stok dari Gresik sudah masuk Jepara dan segera didistribusikan.
“Kami cek di SPBE Mulyoharjo, hari ini sudah 70 truk didistribusikan di wilayah Jepara,” kata Disperindag Jepara, Zamroni ketika memberi keterangan terkait keterlambatan pasokan LPG.
Ia menambahkan, jika masih terjadi ketersendatan yang terjadi di tingkat konsumen, menurutnya hal itu wajar karena sebelumnya sempat kosong. Maka tidak heran, jika hari ini didistribusikan ke agen dan langsung habis.
Ia mengaku pada hari ini juga ada pengiriman 2.000 tabung LPG ke Karimunjawa. Ia berharap, cuaca mendukung dan tidak ada kendala dalam pengiriman.
“Pemerintah daerah harus terus meminta segenap SPBE untuk mengejar droping sesuai dengan kuota yang dibutuhkan,” tambahnya.
Ia berharap, nantinya setelah lancar kembali, warga diimbau membeli LPG 3 Kg sesuai kebutuhan dan tidak membeli secara berlebihan.
Diketahui, turut hadir mendampingi Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta melakukan monitoring pasokan LPG 3 Kg antara lain Sekretaris Daerah (Sekda) Edy Sujatmiko, Kepala Bagian Perekonomian Fery Yudah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Jepara Zamroni.
Hadir pula, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jepara Ary Bachtiar, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Moh Eko Udyyono, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Ony Sulistiawan.
Kemudian Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jepara Sholih, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jepara Sutejo dan rombongan lainnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkar.news)