Pemkot Semarang Siap Dukung Pemberdayaan Warga Binaan Lapas

Pemkot Semarang Siap Dukung Pemberdayaan Warga Binaan Lapas

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Kepala Lapas Kedungpane memanen bawang merah hasil budidaya warga binaan, Kamis, 6 Februari 2025. (Pemkot Semarang/Lingkar.news)

SEMARANG, Lingkar.news Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu (Mbak Ita), turut memanen bawang merah hasil pertanian warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Kedungpane.

Selain panen bawang merah varietas Bima Brebes yang memiliki ukuran besar, Mbak Ita bersama Kalapas Mardi Santoso juga panen cabai, terong, dan tomat. 

Mbak Ita mengatakan pemberdayaan tanaman di lingkungan lapas ini sejalan dengan program ketahanan pangan yang menjadi program prioritas Presiden dan Wakil Presiden. Hasil panen ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan warga binaan. Kemudian jika berlebih dapat dijual kepada masyarakat umum.

“Ada banyak program pemberdayaan yang luar biasa di Lapas ini seperti pelatihan batik, budi daya perikanan, sablon, garmen, furnitur hingga pembuatan kue bagi warga binaan. Ini kalau bisa berkelanjutan dan konsisten bisa bermanfaat bagi warga binaan yang nantinya keluar dari sini,” ujarnya, Kamis, 6 Februari 2025.

Selain sektor pertanian, pihaknya juga mendorong pengembangan ekonomi kreatif bagi warga binaan dengan mengusulkan program batik ecoprint, batik ciprat, dan pemanfaatan enceng gondok bagi warga binaan.

Pihaknya pun akan memberi dukungan pada program pemberdayaan keterampilan dan kemandirian warga lapas dengan mengundang pelaku UMKM yang telah naik kelas untuk memberi dukungan kepada warga binaan. 

“Saya berharap kerja sama ini dapat terus berjalan dan semakin berkembang. Dengan sinergi antara Lapas dan Pemkot Semarang, kita bisa menciptakan kesempatan yang lebih luas bagi warga binaan untuk berkarya dan mandiri setelah mereka kembali ke masyarakat,” tutup Mbak Ita.

Dengan adanya berbagai program pemberdayaan ini, Mbak Ita berharap warga binaan Lapas Kedung Pane bisa memiliki keterampilan dan kemandirian ekonomi saat kembali ke masyarakat, serta berkontribusi dalam penguatan ketahanan pangan di Kota Semarang. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)

Exit mobile version