JEPARA, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah memberikan subsidi harga untuk aneka komoditas kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas). Berjumlah hingga 17,2 ton, barang-barang subsidi itu dilepas ke pasar, pada Rabu, 12 April 2023.
“Kami lakukan melalui acara pasar murah di tempat ini (Shopping Center Jepara), dekat dengan Pasar Jepara I dan Pasar Jepara II. Harga subsidi kami harap berpengaruh pada harga-harga kepokmas di pasaran agar inflasi terkendali,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko.
Edy Sujatmiko membuka kegiatan tersebut mewakili Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta. Kegiatan itu dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jepara Pratikno dan perwakilan Forkopimda setempat.
Ia mengatakan, pihaknya telah membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang rutin memantau perkembangan harga di pasar. Hasil pantauan dilaporkan tiap pekan untuk menentukan langkah intervensi pasar.
Pemkab Jepara Ajukan Pelepasan Hak Hutan untuk Bangun Fasilitas Umum
Ia menyebut, selain rokok kretek, komoditas kepokmas seperti beras, telur, minyak goreng, hingga cabai memiliki pengaruh besar terhadap inflasi di Jepara. Dengan subsidi sebesar Rp 5 ribu per kilogram per komoditas, barang yang dijual di pasar murah diyakini berpengaruh menekan inflasi. Bulan ini, inflasi tercatat 0,25 persen, lebih rendah dari Januari 0,27 persen.
Sejumlah kepokmas yang disubsidi di antaranya, 6,4 ton beras, dan masing-masing 2,7 ton atau liter minyak goreng, telur, gula pasir, serta tepung terigu. Selain itu, terdapat sejumlah barang non subsidi dengan harga khusus yang disediakan langsung oleh produsen.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Ary Bahtiar mengatakan, terdapat 17 stan yang berpartisipasi dalam pasar murah, baik penerima yang menyalurkan subsidi Pemkab, badan usaha milik daerah, organisasi profesi, hingga swasta.
Peduli Korban Banjir, Pemkab Jepara Salurkan Bantuan Logistik
“Penerima subsidi Pemkab antara lain PKK, Dharma Wanita, Persit Kartika Candra Kirana, Bhayangkari, dan PIAD (Persatuan Istri Anggota DPRD),” kata Ary Bahtiar.
Pemberi subsidi mandiri terdiri dari Bank Jateng, BPR Bank Jepara Artha, BPR BKK Jepara, Perumda Aneka Usaha, Hiswana Migas, hingga organisasi profesi Himki, Kadin, dan Asephi Jepara.
Sedangkan stan nonsubsidi yang memberi harga khusus disediakan oleh Bulog, PT Indofood, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Jepara binaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)