Pemerintah Jual Bahan Pangan Murah Jelang Ramadhan, Ini Syarat Belinya

Pemerintah Jual Bahan Pangan Murah Jelang Ramadhan, Ini Syarat Belinya

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melihat komoditas bawang putih yang dijual di operasi pasar pangan murah yang dipusatkan di Kantor Pos Flora Jakarta, Senin, 24 Februari 2025. (Antara/Lingkar.news)

MAGELANG, Lingkar.news Pemerintah menyediakan pangan murah menjelang Ramadan 1446 Hijriah melalui program Operasi Pasar Pangan Murah. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan ada dua ribu kantor pos dilibatkan dalam Operasi Pasar Pangan Murah.

“Secara keseluruhan, target seluruh Indonesia sebanyak 4.500 kantor pos khususnya di bulan suci Ramadhan kita menjual bahan pokok di bawah harga pasar,” kata Amran Sulaiman di Magelang, Selasa, 25 Februari 2025.

Namun untuk saat ini, kata Mentan, baru 168 kantor pos yang melaksanakan operasi pasar tersebut. Ia mengingatkan, selama operasi pasar, dilarang menjual di atas harga eceran tertinggi yang sudah ditentukan pemerintah.

“Agar masyarakat menikmati harga yang baik, harga yang terjangkau,” ujar dia.

Ia menyampaikan bahwa operasi pasar pangan murah kali ini diselenggarakan lebih awal ketimbang tahun sebelumnya.

“Kita beribadah di bulan suci Ramadan, menikmati harga yang baik sehingga kita bergerak cepat ini pertama dalam sejarah operasi pasar satu minggu sebelum bulan suci Ramadhan,” tuturnya.

Operasi Pasar Pangan Murah ini antara lain beras SPHP Rp12.000 per kilogram, gula pasir Rp15.000 per kilogram, minyak goreng (Minyak Kita) Rp14.700 per liter dan daging ayam ras beku Rp34.000 per kilogram.

Sementara itu, Vice President Account Management and Corporate Marketing PT Pos Indonesia Jaka Sunara mengatakan bahwa sejumlah mekanisme telah disiapkan agar operasi pasar berjalan lancar dan tepat sasaran.

Salah satunya dengan menerapkan pembelian menggunakan nomor identitas (KTP) yang dimasukkan ke dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk membatasi pembelian secara berulang kali dan dalam skala besar.

“Kami melakukan filternya berdasarkan KTP. Setiap pembelian harus masuk ke dalam sistem dengan menginput nomor KTP yang bersangkutan. Jadi, warga hanya dapat melakukan pembelian satu kali per harinya,” jelasnya.

Jaka menjelaskan dengan sistem tersebut maka pembeli akan terdeteksi jika melakukan pembelian lebih dari satu kali. Dengan demikian, operasi pasar diharapkan dapat diserap secara merata.

“Sistem yang kami bangun agar bisa memastikan bahwa penyerapannya tersebar ke seluruh masyarakat, tidak terkumpul pada satu orang. Intinya, penjualannya ini nggak boleh ke pedagang,” ungkapnya.

Selain itu, pembatasan juga diberlakukan pada jumlah bahan pokok yang dibeli di operasi pasar.

Jaka menyebutkan sesuai dengan petunjuk teknis Badan Pangan Nasional (Bapanas) terdapat batasan untuk setiap pembelian berbagai komoditas: Minyakita maksimal 2 liter per konsumen, bawang putih maksimal 1 kilogram, daging kerbau maksimal 2 kilogram, gula konsumsi maksimal 2 kilogram, dan beras SPHP maksimal 2 pak (10 kilogram).

Operasi Pasar Pangan Murah mulai berlangsung 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025. Saat ini, operasi pasar dilaksanakan di 215 kantor pos di Pulau Jawa, 110 kantor pos di luar Pulau Jawa, dan akan dimasifkan hingga 4.500 gerai kantor pos di seluruh Indonesia.

Selain itu, jaringan BUMN Pangan dan 88 Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian akan dimanfaatkan sebagai lokasi operasi pasar. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version