HIV/AIDS di Pati Capai 319 Kasus selama 2024, Juwana Tertinggi

HIV/AIDS di Pati Capai 319 Kasus selama 2024, Juwana Tertinggi

ILUSTRASI: Ilustrasi symbol aids. (geralt from Pixabay/Lingkar.news)

PATI, Lingkar.news Jumlah kasus HIV/AIDS di Pati tertinggi keempat se-Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat pada Januari-November 2024 terdapat 319 kasus positif HIV/AIDS, 60 diantaranya meninggal dunia.

Kepala Dinkes Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, menyampaikan bahwa secara kumulatif kasus HIV/AIDS di Pati mulai dari 1996 hingga November 2024 mencapai 2.965. Dari jumlah tersebut 519 diantaranya meninggal dunia.

Jika dilihat dari 2020 hingga November 2024, kasus HIV/AIDS di Pati mencapai 1.368, kemudian sebanyak 289 orang meninggal dunia.

“Kalau kita lihat lima tahun belakangan, tahun 2020-2024 bulan November maka kasus HIV-nya ada 1.368 dan yang meninggal itu 289. Kondisi ini mengakibatkan Pati menempati peringkat keempat se-Jawa Tengah,” terangnya, Rabu, 18 Desember 2024.

Blora Masih Dihantui HIV/AIDS, Pemda Genjar Lakukan Tes di Kafe-kafe

Aviani menjelaskan pada Januari–November 2024, Dinkes Pati menemukan 319 kasus HIV/AIDS, dan dari jumlah tersebut 60 diantaranya meninggal.

“Dari kasus baru HIV dan AIDS di 2024 kita cut off di November ini ada kasus baru sebanyak 319 kasus, tahun ini. Lumayan meningkat dari tahun kemarin. Dimana ada juga yang meninggal dunia sebanyak 60 orang,” bebernya.

Ia menyebut, dari total 416 desa yang ada di Kabupaten Pati, 316 desa diantaranya sudah terdapat warga yang terjangkit virus HIV. Kemudian 319 temuan kasus, sebanyak 176 orang hanya terjangkit virus HIV. Artinya ada virus HIV di dalam tubuh tapi dia belum jatuh ke penyakit AIDS. Sedangkan yang sudah jatuh ke AIDS ada sebanyak 143 kasus atau 50 persennya.

Adapun wilayah yang paling banyak ditemukan kasus HIV berada di Kecamatan Juwana, Batangan, Pati, Margoyoso dan Dukuhseti.

“Juwana ada 26 kasus, Batangan ada 24 kasus, Pati 24 kasus, Margoyoso 16 kasus, Dukuhseti 16 kasus, Tayu 15 kasus dan Margorejo 15 kasus,” paparnya.

Melihat tingginya jumlah kasus HIV di Kabupaten Pati, lanjutnya, Dinkes Pati sudah melakukan tracing (penyisiran) dengan menggandeng Satpol PP ke wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi tempat penyebaran virus HIV.

Kasus HIV/AIDS Papar Pelajar SMP sampai Mahasiswa, Pemkab Pati Ambil Tindakan

Selain itu, pihaknya melakukan konseling dan pemberian obat HRT dengan melibatkan rumah sakit, puskesmas, klinik pratama. Kemudian, melakukan penyelidikan epidemiologi, monitor dan evaluasi program serta kerja sama dan memberi motivasi untuk minum obatnya

“Ini yang sudah kami lakukan dan akan kami lakukan tidak bosan-bosan walaupun bolak-balik, selama belum mencapai target maksimal akan kami lakukan bersama teman-teman,” ungkapnya.

Sementara itu Penjabat Bupati Pati, Sujarwanto Dwiatmoko, berpesan agar Dinkes Pati menjadikan temuan kasus HIV/AIDS tersebut sebagai bahan pengingat agar lebih giat lagi dalam mencegah penyebaran virus HIV di masyarakat. 

“Lalu setelah eling (ingat) ‘kan merefleksikan diri, kenapa kok makin besar ya, sudah ada sukarelawannya, pendampingnya, sudah ada yang menjenguk dan membimbing, kok tetap tambah ya?” imbuhnya.

Sujarwanto juga menghimbau masyarakat agar menerapkan gaya hidup sehat.

“Kampanye gaya hidup sehat dan agar tidak terjangkit HIV/AIDS itu manjadi bagian yang harus dikampanyekan,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkar.news)

Exit mobile version