JEPARA, Lingkar.news – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara, Haizul Ma’arif (Gus Haiz), meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja dan memunculkan inovasi-inovasi terbaik
“Kemarin kita baru saja menyelesaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ). Ada 34 rekomendasi yang disampaikan kepada pemkab untuk evaluasi dan perbaikan. Tanpa evaluasi, kita tidak tahu bagaimana kekurangan saat ini,” ucap Gus Haiz sapaan akrabnya di Jepara saat dialog interaktif bersama Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UNISNU Jepara Santi Andriyani dengan tema “Mewarisi Semangat Hari Jadi ke-475 untuk Kemajuan Jepara” pada Kamis, 25 April 2024.
Dalam acara yang dipandu Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi Diskominfo Kabupaten Jepara Heru Purwanto itu, Gus Haiz mengatakan semangat Hari Jadi ke-475 harus menjadi pemantik semangat untuk mempertahankan identitas sebagai Kota Ukir sesuai dengan slogan Jepara yakni Trus Karya Tataning Bumi.
“Momen Hari Jadi ke-475 ini harus menjadi pemantik kebanggaan kita sebagai warga Jepara. Rasa kebanggaan ini sebagai bekal untuk menyokong pembangunan daerah,” ujarnya.
Gus Haiz juga menyampaikan bahwa Hari Jadi ke-475 juga harus menjadi penggugah semangat kepahlawanan warga Jepara yang didasarkan pada narasi heroisme pada masa lampau.
“Peringatan hari jadi juga dapat menabur semangat baru kepada semua masyarakat, sehingga tren kemajuan daerah semakin melaju dan bisa terus ditingkatkan,” tuturnya.
Sosok pahlawan yang dikenal seluruh dunia yaitu Ratu Kalinyamat dan RA Kartini, kata Gus Haiz, harus menjadi refleksi agar semangat kepahlawanan selalu menyala dan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, lanjut Gus Haiz, dengan semangat ini daerah harus terus berinovasi, memperbaiki infrastruktur, meningkatkan pendidikan, dan mencapai kesejahteraan masyarakat.
“Inilah tantangan untuk saat ini. Terlebih soal infrastruktur, ada beberapa titik yang perlu penanganan khusus apalagi pasca-musim hujan,” terangnya.
Gus Haiz berharap perayaan Hari Jadi ke-475 Jepara dapat selalu menjadi momen refleksi dan dorongan untuk mencapai target yang belum berhasil.
Sementara itu, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak UNISNU Jepara Santi Andriyani menjelaskan tentang peran perempuan pada momentum Hari Jadi ke-475 Kabupaten Jepara.
Ia menggarisbawahi bahwa perempuan tidak hanya menjadi konco wingking. Menurutnya, perempuan harus dilibatkan dalam mengurai permasalahan yang terjadi.
“Harapannya memang ada pemerataan pembangunan daerah. Kemajuan daerah salah satu indikatornya kebutuhan perempuan dan anak itu terpenuhi. Tapi ternyata indeks keadilan pada perempuan masih rendah. Pada 2020-2024 masih banyak kekerasan perempuan, remaja, dan anak-anak, termasuk bully dan pencabulan, KDRT datanya fluktuatif. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kita bersama. Di samping itu, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI dan AKB) masih tinggi di Jepara. Stunting juga dimulainya dari calon pengantin,” ujar Santi.
Selain itu, Santi juga menyampaikan perihal peran pemuda yang harus diberi pemahaman untuk mencintai produk lokal.
“Pemuda sekarang itu sandwich generation dan digital native, hanya melihat sebentar langsung bisa berselancar karena mereka lahir di era digital. Sehingga memang penguatan kecintaan dengan produk lokal harus selalu ditingkatkan,” ujarnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Lingkar.news)