Gelar Operasi Penertiban, Satpol PP Demak Jaring 15 PGOT

Petugas Satpol PP Demak melakukan pendataan PGOT yang terjaring razia baru-baru ini. (M Burhanuddin Aslam/Lingkar.news)

Petugas Satpol PP Demak melakukan pendataan PGOT yang terjaring razia baru-baru ini. (M Burhanuddin Aslam/Lingkar.news)

DEMAK, Lingkar.news – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Demak baru-baru ini menggelar kegiatan operasi penertiban Pengemis, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) yang berkeliaran di wilayah Kabupaten Demak.

Plt Kepala Satpol PP Demak, Agus Sukiyono menegaskan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga ketertiban di wilayah Kabupaten Demak. 

“Kami terus gencarkan operasi penertiban agar Kabupaten Demak karana atas aduan dari masyarakat atas masih banyaknya PGOT yang berkeliaran di wilayah Kota Demak,” ujar Agus. 

Keberadaan PGOT tersebut, lanjut Agus, dinilai mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat. 

Agus menjelaskan dalam giat tersebut, Satpol PP bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Kabupaten Demak, Polsek Koramil Demak Kota dan Kesbangpolinmas berhasil menemukan sejumlah PGOT yang masih berkeliaran di tempat-tempat dan fasilitas umum. 

“Kami berhasil mengamankan sebanyak 15 PGOT yang terdiri dari 8 orang pengemis, 4 orang gelandangan, dan 3 orang pengamen,” jelas Agus. 

Dari jumlah tersebut didapati personel Satpol PP saat melaksanakan operasi di jalan Sultan Fattah, jalan Lingkar, wilayah Kadilangu, wilayah Bolo, dan wilayah Trengguli. 

Sejumlah PGOT itu kemudian diserahkan ke Dinsos P2PA Kabupaten Demak untuk dibawa ke Rumah Pelayanan Sosial (Rumpelsos) guna diberikan pembinanaan. 

“Kami serahkan ke Dinsos untuk dibina, tentunya dengan cara yang humanis,” ujarnya. 

Agus berharap dengan adanya pembinaan di Rumpelsos Dinsos Demak dapat memberikan efek jera kepada para PGOT sehingga tidak kembali berkeliaran di jalan dan mengganggu ketertiban dan meresahkan masyarakat. 

“Semoga mereka bisa jera dan tidak kembali ke jalan lagi. Ini tentunya membutuhkan peran dari masyarakat juga bilamana menemukan keberadaan PGOT yang masih berkeliaran diharapkan bisa melapor ke pihak berwenang,” harapnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)

Exit mobile version