SEMARANG, Lingkar.news – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno, menyebut bahwa penerapan kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat berbeda dengan pemerintah daerah.
Jika kementerian/lembaga memangkas postur APBN hingga triliunan rupiah, efisiensi anggaran Pemprov Jateng berupa pengalihan APBD ke program-program prioritas yang menyentuh persoalan masyarakat.
Berkaitan dengan transisi pemerintahan baru, kebijakan efisiensi anggaran ini bakal disesuaikan dengan visi misi dan program prioritas gubernur dan wakil Gubernur terpilih, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.
“Kami arahkan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan ialah lebih mengarah pada untuk bisa menyesuaikan visi misi Pak Luthfi dan Gus Yasin supaya bisa terakomodir di APBD 2025,” ujarnya, Senin, 17 Februari 2025.
Hemat Anggaran, Pemprov Jateng Alihkan Rapat dan Sosialisasi Secara Virtual
Nana mengungkapkan efisiensi anggaran yang akan dilakukan pemerintah daerah bukanlah pemotongan, melainkan dialihkan ke program-program yang lebih prioritas.
“Pemerintah daerah lebih mengefisiensikan anggaran untuk dialihkan ke program program atau kegiatan yang lebih prioritas,” ucap Sumarno.
Walau begitu pihaknya masih menunggu petunjuk dan teknis dari Kementerian Dalam Negeri terkait kebijakan efisiensi anggaran sebagaimana yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Sembari menunggu Juknis, Pemprov Jateng masih melakukan identifikasi terkait pos-pos mana yang akan dilakukan efisiensi anggaran untuk dialihkan ke pos lainnya.
“Kalau masalah efisiensi anggaran di dalam Inpres itu mengamanatkan ada Juknis dari Kemenrdagri, tapi saat ini belum turun,” ungkapnya.
Pembangunan Jalan di Jateng Melalui DAK/DAU Ditangguhkan Imbas Efisiensi Anggaran
Sementera itu Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ahmad Luthfi, mengatakan kebijakan efisiensi anggaran akan berdampak pada sejumlah program yang telah direncanakan di masa kepemimpinannya lima tahun mendatang.
Meski demikian mantan Kapolda Jateng ini menegaskan kesiapannya menerapkan kebijakan tersebut, termasuk dengan mengoptimalkan efisiensi anggaran, seperti mengurangi dana untuk perjalanan dinas.
Menurut Luthfi, upaya efisiensi anggaran ini tidak akan mengganggu fokus program pembangunan di Jateng, terutama dalam pengentasan kemiskinan serta mendukung program makan bergizi gratis dan mencapai swasembada pangan.
“Roadmap-nya sudah kami susun, termasuk fokus kami untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional,” kata Luthfi usai acara Tasyakuran HUT ke-17 Partai Gerindra di Kantor DPD Gerindara, Sabtu, 15 Februari 2025. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkar.news)