DEMAK, Lingkar.news – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak melaksanakan study banding ke Dinas Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada Rabu, 15 Maret 2023.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Asosiasi Perusahaan Indonesia Kabupaten Demak, Forum Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Demak, dan anggota DPRD Demak H. Ulin Nuha, S.Pd.I.
Dalam acara yang dimulai pukul 10.00 WIB itu, Kepala Dinnakerind Demak Agus Kriyanto mengucapkan terima kasih kepada Diskoperindag dan Konsultan Pembuat Rancangan Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Pemalang, yang telah menerima kunjungan untuk study banding.
“Terima kasih kepada dinas terkait yang sudah menerima kunjungan ini,” kata Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto.
Tekan Angka Pengangguran, Dinnakerind Demak Gelar Pelatihan Kerja
Agus Kriyanto mengatakan bahwa, tujuan kunjungan tersebut guna mencontoh pembangunan industri yang ada di Kabupaten Pemalang.
“Kabupaten Pemalang sudah lebih dulu memiliki peraturan daerah tentang RPIK, maka dari itu Kabupaten Demak berkunjung untuk melaksanakan study tiru, supaya RPIK Kabupaten Demak bisa terealisasi dan memberikan kemajuan untuk industri di Kabupaten Demak,” ujarnya.
Agus Kriyanto menambahkan, Kabupaten Demak sudah mempunyai lima industri unggulan di antaranya, industri makanan, industri pakaian, industri futniture, industri alat angkut, dan industri pengolahan tembakau.
Ia berharap, kunjungan dan studi banding RPIK Kabupaten Pemalang bisa menghasilkan masukan, sehingga industri unggulan yang ada di Demak bisa lebih maju.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Pemalang Drs. Hepi Priyanto, M.M. dalam sambutannya menyampaikan, secara regulasi dengan penetapan RPIK Kabupaten Pemalang sejak tahun 2019-2039 harapannya bisa mengangkat potensi Kabupaten Pemalang.
“Wilayah Kabupaten Pemalang bervariasi, yaitu ada pantai, daratan, dan pegunungan. Untuk di wilayah pantai, ada seafood yang menjadi potensi unggulan dan dibuatkan ikon kepiting untuk mengapresiasi potensi tersebut. Selanjutnya, di daratan ada pertanian untuk ketahanan pangan, potensi ini dibuatkan Pasar Panen Raya untuk penjualan hasil panen. Sedangkan potensi pegunungan ada tanaman nanas madu yang saat ini sedang didorong untuk menjadi produk olahan, ada juga kopi dan teh,” kata Hepi.
Ia menyebutkan, di Kabupaten Pemalang terdapat 13 sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) yaitu sentra sarung goyor, batik tulis, konveksi, bordir, sapu galah, minyak atsiri, batako, olahan nanas, olahan ikan, gerabah, anyaman bambu, dan tas imitasi.
“Ada juga produk unggulan yang sudah di ekspor ke Timur Tengah, seperti sarung goyor dan batik tulis,” ujarnya.
Hepi berharap, ke depannya Kabupaten Demak bisa menerbitkan RPIK dan bisa meningkatkan Industri di Kabupaten Demak.(Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)