DEMAK, Lingkar.news – Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga merupakan destinasi wisata religi yang ikonik di Kabupaten Demak. Namun nyatanya, Demak masih memiliki banyak potensi wisata lainnya yang bisa dikunjungi wisatawan.
Oleh karena itu Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak berupaya membangkitkan potensi pariwisata penyangga yang ada di Kota Wali sehingga destinasi wisata yang lain juga ikut berkembang.
“Masjid Agung dan Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu itu wisata religi utama, kita juga punya wisata religi penyangga seperti wisata religi makam Sawunggaling, Makam Syekh Mundzakir, dan lain-lain. Kita berupaya membangkitkan wisata penyangga wisata religi yang sudah ada melalui desa wisata,” kata Kepala Dinparta Demak, Endah Cahya Rini, Selasa, 23 September 2024.
Endah menjelaskan bahwa hingga saat ini Demak memiliki 21 desa wisata yang masing-masing mempunyai potensi luar biasa. Harapannya pariwisata tersebut dapat menjadi wisata penyangga bagi wisata utama yang ada di Kota Wali.
“Jadi desa wisata diharapkan menjadi penyangga dari wisata religi utama,” ujarnya.
Dinparta Demak Dorong Peningkatan Branding Wisata Lewat Program Outing Class
Dalam kesempatan yang sama, Endah juga menanggapi sejumlah potensi wisata di Demak khususnya di wilayah pesisir pantai yang rusak akibat kondisi alam.
Menurutnya salah satu upaya untuk menumbuhkan kembali potensi wisata di daerah tersebut melalui inovasi pembangunan sarana dan prasarana baru untuk menarik wisatawan kembali.
“Daya tarik wisata yang ada di pesisir pantai itu rusak karena alam. Karena rob, atau kena ombak dan sebagainya. Satu-satunya ya membangun kembali sarana prasarana itu dari dana desa,” katanya.
Selain itu dalam surat edaran dari Dinpermades P2KB Demak disebutkan bahwa dana desa dana desa diperbolehkan untuk membangun atau mengembangkan potensi pariwisata yang ada di masing-masing desa wisata tersebut.
“Jadi harus dibangun dari desanya sendiri melalui dana desa. Sementara kami dari pemkab tidak bisa terlalu banyak, tapi kita selalu men-support. Kita juga mengupayakan bantuan dari provinsi melalui dana bantuan keuangan provinsi,” tuturnya.
Desa Wisata Karangmlati Kenalkan Berbagai Corak Khas Batik Demakan
Pihaknya juga menyebut beberapa desa wisata yang telah menerima bantuan keuangan untuk pengembangan desa wisata dari Provinsi Jawa Tengah.
“Ini ada lima desa wisata masing-masing Rp100 juta. Dan juga ada satu desa yaitu Desa Wisata Pilang Wetan dapat bantuan Rp250 juta dari Kemendes RI,” bebernya.
“Jadi selain dari dana desa, juga perlu swadaya masyarakat, kemudian dari pemkab, dan provinsi itu harus bersama-sama. Karena membangun pariwisata sangat butuh dana yang banyak,” katanya lagi.
Endah menyadari bahwa pembangunan wisata tentunya harus bersama-sama serta membutuhkan waktu yang panjang dan bertahap.
“Pembangunan wisata itu tidak bisa hanya diwujudkan dan waktu 1-2 tahun saja, minimal 5 tahun. Tetapi kita tidak mungkin tinggal diam begitu saja, kita selalu mengupayakan agar wisata-wisata di Demak ini juga maju dan berkembang,” tandasnya. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)