SEMARANG, Lingkar.news – Sebanyak 17 kabupaten di Jawa Tengah masih masuk kategori miskin ekstrem. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus melakukan intervensi guna menangani masalah kemiskinan di daerah tersebut.
Belasan daerah yang masuk kategori miskin ekstrem yaitu Wonogiri, Magelang, Cilacap, Purworejo, Blora, Grobogan, Demak, Klaten, Banyumas, Sragen, Rembang, Banjarnegara, Purbalingga, Pemalang, Wonosobo, Brebes, dan Kebumen.
“Sebanyak 17 kabupaten kemiskinannya di bawah Provinsi Jawa Tengah. Nah, selain yang 17 itu, bukan berarti tidak diintervensi. Karena di kabupaten lain pun masih ada kerawanan kemiskinan, jadi semuanya diintervensi,” ujar Kepala Dinas Sosial Jateng, Imam Maskur, Selasa, 5 November 2024.
Maskur menyebut Dinsos Jateng menargetkan nol persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024 ini.
“Khusus yang kita genjot itu kaitan dengan kemiskinan ekstrem. Karena di tahun 2024 harus nol persen kemiskinan ekstrem. Namun kalau untuk penyebab alasan 17 daerah itu masuk dalam kategori miskin ekstrem bisa karena kemiskinan di sana masih tinggi dan belum naik ke jenjang sedang. Bisa juga karena keluarga yang awalnya masuk kelas menengah, turun menjadi kategori miskin,” jelasnya.
Ia menjelaskan strategi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di antaranya adalah dengan meningkatkan pendapatan dengan mendongkrak produktivitas dan pemberdayaan masyarakat, pemberian akses serta penguatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
“Jadi kita bareng-bareng nyengkuyung untuk ikhtiar menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Termasuk melibatkan teman-teman perusahaan, BUMN, BUMD, kemudian dinas instansi vertikal juga melalui Baznas,” tuturnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkar.news)