KOTA BOGOR, Lingkar.news – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, menargetkan zero growth stunting atau tidak ada stunting baru.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, mengatakan capaian target penurunan stunting tahun 2024 yaitu 1.000 anak dari 1.849 dan penurunan 2.000 risiko stunting. Pemkot pun melakukan kolaborasi pentahelix dalam upaya menurunkan stunting di Kota Bogor.
“Prevalensi stunting kita belum cukup kecil, karena target kita adalah zero growth stunting atau tidak ada lagi stunting baru. Kalau masih ada stunting baru berarti kita tidak mencapai target,” terang Hery.
Keterlibatan pentahelix ini, menurut Hery, penting untuk menggelorakan, menggerakkan kepedulian terhadap stunting, yang diimplementasikan menjadi sebuah program inovasi yang berdampak langsung kepada masyarakat.
Dia menilai keterlibatan perangkat daerah dalam melakukan intervensi mengentaskan stunting akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi.
“Sehingga diperlukan komitmen bersama yang diimplementasikan dalam bentuk program inovasi yang kemudian bisa dijalankan,” ucapnya.
Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspem Kesra) Setda Kota Bogor, Eko Prabowo, menyampaikan bahwa perlu komitmen yang kuat dalam upaya penurunan stunting dengan menjalankan program yang sudah direncanakan.
Beberapa program yang sudah berjalan seperti program inovasi “Pemkot Penting Lur”, sedikit banyak sudah membuahkan hasil atas komitmen dan kesanggupan perangkat daerah dalam penanganan stunting.
“Harapannya program Pemkot Penting Lur ini meningkat ditambah program inovasi lainnya sehingga dapat membawa angka prevalensi stunting Kota Bogor tahun 2024 menurun tajam, karena dari data tahun 2023 angka stunting turun dari 2.363 menjadi 1.849 atau turun 514 anak. Kemudian data dari Dinkes dari hasil penimbangan tahun 2023 turun 0,5 persen dari 2,3 persen,” paparnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)