CIANJUR, Lingkar.news – Satu keluarga di Desa Talagasari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang tertimbun longsor berhasil dievakuasi pada Selasa, 3 Desember 2024. Dari peristiwa itu satu orang selamat, satu lagi tidak sadarkan diri, dan korban lainnya tewas di tempat.
Camat Sindangbarang, Handika, mengatakan peristiwa longsor terjadi ketika hujan turun deras sejak Senin, 2 Desember 2024 malam, sehingga menyebabkan tebing setinggi 10 meter di belakang rumah toko milik Hilman ambruk, menimpa penghuni yang sedang tidur.
“Pemilik rumah bersama dua orang lainnya terdiri dari anak dan istri tertimbun tanah setinggi dua meter, sehingga proses pencarian langsung dilakukan petugas gabungan bersama warga,” jelasnya.
Korban Hilman pertama kali ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan istrinya Yasma dalam kondisi tidak sadarkan diri langsung dibawa ke rumah sakit, selanjutnya petugas menemukan anak korban bernama Akila (8 bulan) dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Istri korban sempat mendapatkan penanganan medis di IGD RSUD Sindangbarang, namun selang beberapa puluh menit menghembuskan napas terakhirnya, sehingga korban jiwa dalam peristiwa tersebut menjadi dua orang terdiri dari ibu dan anak.
“Untuk korban Hilman saat ini mengungsi ke rumah saudaranya, sedangkan jenazah istri dan anaknya langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat,” terangnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi longsor susulan, Camat Sindangbarang sudah mengevakuasi sekitar lima kelapa keluarga yang rumahnya berdekatan dengan tebing, serta meminta warga lainnya segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
Seiring tingginya curah hujan selama satu pekan terakhir, sejak jauh hari pihaknya sudah mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan karena wilayah Kecamatan Sindangbarang rawan terjadi bencana alam longsor.
“Kami juga melibatkan aparat desa dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) untuk melakukan pemantauan di wilayah kerjanya, segera melakukan langkah antisipasi termasuk mengevakuasi warga ketika melihat tanda akan terjadi bencana,” katanya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)