Perkara Pencucian Uang Abdul Gani Kasuba, KPK Sita 43 Bidang Tanah

Perkara Pencucian Uang Abdul Gani Kasuba, KPK Sita 43 Bidang Tanah

Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, yang menjadi tersangka kasus suap dan gratifikasi. (Antara/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menyita sejumlah aset tanah milik mantan Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba (AGK). Kali ini KPK menyita 43 bidang tanah terkait perkara dugaan pencucian uang.

“Tim KPK kembali melakukan penyitaan sebanyak 43 bidang tanah dan bangunan terkait dengan TPPU (tindak pidana pencucian uang) tersangka AGK yang berada di Ternate, Sofifi, dan Kota Tidore Kepulauan,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2024.

Penyidik KPK menyita tanah milik AGK pada Selasa, 1 Oktober 2024 namun belum mengumumkan soal nilai total tanah yang disita penyidik tersebut.

Sebelumnya majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Ternate menjatuhkan vonis 8 tahun penjara terhadap mantan Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba (AGK) dalam kasus suap dan gratifikasi di lingkungan Pemprov Malut.

“Menetapkan terdakwa Abdul Gani Kasuba untuk membayar uang pengganti sejumlah Rp109,056 miliar dan 90.000 dolar Amerika Serikat dengan ketentuan jika Terdakwa Abdul Gani Kasuba tidak membayar uang pengganti paling lama satu bulan sesudah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tatap,” kata ketua Majelis Hakim, Kadar Nooh saat membacakan putusan di PN Ternate, Kamis, 26 September 2024.

Perkara Suap dan Gratifikasi, Abdul Gani Kasuba Divonis 8 Tahun Bui

Sidang Putusan Perkara Nomor 11/Pid.Sus-TPK/2024/PN Tte tersebut dipimpin langsung oleh Hakim Ketua Kadar Noh dengan hakim anggota Budi Setyawan, Khadijah A. Rumalean, Samhadi, dan Yakob memberikan kesempatan kepada terdakwa AGK dan JPU untuk bersikap atas putusan PN tersebut.

Majelis hakim dalam perkara ini memutuskan, menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Abdul Gani Kasuba berupa pidana penjara selama 8 tahun serta pidana denda sejumlah Rp300 juta dengan subsider 6 bulan kurungan.

Hotel dan 10 Aset Bidang Tanah Milik Abdul Ghani Kasuba Disita KPK

Selain itu, harta bendanya dapat disita oleh jaksa dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut. Dalam hal terpidana tidak mempunyai harta benda yang mencukupi untuk membayar uang pengganti tersebut, dipidana penjara selama 3 tahun 6 bulan.

Sebelumnya, jaksa penuntut umum (JPU) KPK dalam tuntutannya meminta agar majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Ternate yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 9 tahun 6 bulan dan pidana denda sebesar Rp300 subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan.

Sementara itu, terdakwa AGK setelah mendengarkan vonis PN Ternate itu menyatakan pikir-pikir sebelum melakukan upaya hukum selanjutnya.

Begitu pula, JPU KPK juga menyatakan pikir-pikir dan akan melakukan upaya hukum hingga 7 hari ke depan dalam kasus yang melibatkan mantan Gubernur Malut dua periode tersebut. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version