JAKARTA, Lingkar.news – Ratu Elizabeth II tetap bekerja meskipun mengalami masalah kesehatan, salah satunya saat dia bersemangat menyapa Perdana Menteri Inggris Liz Truss pada Selasa, 6 September 2022.
Seperti disiarkan Independent pada Jumat, 9 September 2022 kondisi Sang Ratu melemah setelah mengalami batuk parah dan infeksi dada. Dia juga mengalami sakit punggung, dan telah menjalani operasi untuk tulang rawan yang robek di lututnya.
Pada Oktober tahun lalu, dia diam-diam dirawat di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan awal. Sebelumnya, pada Maret 2013, dia pernah dirawat karena serangan gastroenteritis.
Delapan bulan kemudian, Ratu mengalami rasa tak nyaman di pergelangan kaki sehingga Duke of Cambridge harus mewakilinya menghadiri upacara penobatan.
Pada tahun 2016, tak lama setelah hari ulang tahunnya yang ke-90, untuk Pembukaan Parlemen Negara, dia menggunakan lift daripada menaiki 26 anak tangga. Dia juga memutuskan untuk mengakhiri perjalanan ke luar negeri segera setelah itu.
Pangeran Wales mengatakan ibunya berada di Cenotaph for Remembrance Sunday pada November 2017, karena mengalami sakit lutut. Itulah kali pertama kepala negara menyaksikan upacara dari balkon.
Hanya beberapa bulan kemudian, Ratu menjalani operasi mata untuk menghilangkan katarak. Dia diperlakukan sebagai pasien harian dan tidak membatalkan kegiatan apa pun.
Tetapi pada Juni 2018, Ratu terpaksa menarik diri dari kebaktian di Katedral St Paul karena merasa tidak enak badan.
Pada tahun 2020, saat pandemi COVID-19, Ratu dan Duke of Edinburgh mengisolasi diri di Kastil Windsor. Pada tahun yang sama, Ratu terlepas dari masalah lututnya dan bisa mengendarai kuda poni.
Pada Oktober tahun lalu, dia menggunakan tongkat untuk berjalan di Westminster Abbey Service. Pihak Istana Buckingham mengatakan Ratu mengalami masalah mobilitas episodik.
Seminggu kemudian, setelah program musim gugur yang sibuk, dia diminta oleh dokternya untuk beristirahat dan disarankan untuk membatalkan perjalanan ke Irlandia Utara. Hari berikutnya dia kembali bekerja untuk melakukan tugas-tugas ringan.
Namun tak lama setelah itu, dia menarik diri dari lebih banyak keterlibatan di berbagai acara penting, termasuk KTT perubahan iklim Cop26 dan Festival of Remembrance.
Pihak Istana Buckingham mengatakan Ratu disarankan tidak melakukan kunjungan resmi. Dia berniat menghadiri kebaktian Minggu Peringatan di Cenotaph, tetapi harus membatalkannya karena masalah punggung.
Selama lebih dari tiga bulan, dia hanya melakukan tugas-tugas ringan, termasuk audiensi virtual dan tatap muka di Kastil Windsor.
Ratu pernah mendapatkan hasil tes positif COVID-19 pada Februari lalu. Dia yang telah mendapatkan vaksin tiga kali, mengalami gejala seperti pilek ringan tetapi virus itu membuatnya sangat lelah.
Dia lalu membatalkan beberapa audiensi virtual, dan bulan berikutnya menarik diri dari kebaktian Commonwealth Day di Westminster Abbey.
Tetapi dia berkumpul untuk menghormati Duke of Edinburgh melalui sebuah upacara peringatan, pada akhir Maret. Saat itu, dia berjalan perlahan dan hati-hati dengan bantuan tongkat, dan berpegangan pada siku Duke of York.
Pada Mei lalu, dia melewatkan Pembukaan Parlemen Negara untuk pertama kalinya dalam hampir 60 tahun, karena kembali mengalami masalah mobilitas episodik.
Pada Rabu, 7 September 2022, Sang Ratu menarik diri dari Dewan Penasihat virtual atas saran dokter kerajaan. Istana Buckingham mengumumkan dalam sebuah pernyataan sehari setelahnya, bahwa dokter prihatin dengan kesehatan Ratu. Mereka mencatat Ratu tetap nyaman di Balmoral. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)
Prabowo-Trump Akrab Teleponan, Pakar: Sinyal Positif Kerja Sama RI-AS Menguat
JAKARTA – Pakar hubungan internasional, Teuku Rezasyah, menyoroti keakraban Presiden RI Prabowo Subianto dan pemenang pilpres Amerika Serikat Donald Trump...
Read more