Pemerintah Arab Saudi Tingkatkan Layanan Armuzna Haji sesuai Usulan Kemenag RI

LEBIH REPRESENTATIF: Tenda besar ini menampung 200 jemaah haji dan juga tersedia peralatan tidur yang lengkap untuk setiap jamaah. (Ahmad Fahimi/Lingkar.news)

LEBIH REPRESENTATIF: Tenda besar ini menampung 200 jemaah haji dan juga tersedia peralatan tidur yang lengkap untuk setiap jamaah. (Ahmad Fahimi/Lingkar.news)

MAKKAH, Lingkar.news – Satu hari sebelum pelaksanaan wukuf, Pemerintah benar-benar mempersiapkan sarana dan prasarana di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) secara maksimal. Hal itu bisa dilihat dengan adanya fasilitas kasur dan bantal, serta selimut di tenda Arafah maupun Mina.

Di tenda yang besar mampu menampung 200 jamaah haji telah disediakan peralatan tidur yang lengkap untuk setiap jamaah. Selain peralatan tidur tenda tersebut juga dilengkapi dengan blower pendingin udara serta kipas angin.

Di setiap tenda juga disediakan alat pemanas air untuk membuat kopi atau pun teh. Selain itu, jamaah juga difasilitasi dengan pembangunan toilet yang bagus yang bisa digunakan untuk mandi sekalian.

Pemerintah Indonesia benar-benar mengontrol Maktab yang bertugas menyediakan akomodasi selama di Masyair. Dengan fasilitas yang demikian lengkap pantas saja apabila Pemerintah Arab Saudi mengenakan biaya tambahan.

Permintaan biaya tambahan oleh Pemerintah Arab Saudi beberapa waktu lalu sempat ramai diperbincangkan masyarakat. Hal ini terkait dengan usulan Kementerian Agama untuk menaikkan anggaran sebesar Rp 1 triliun lebih untuk kegiatan haji. Ternyata Pemerintah Arab Saudi benar-benar memenuhi janjinya untuk memberikan fasilitas yang lengkap di area Masyair.

Penulis yang juga merupakan Ketua Kloter 09 SOC diajak oleh Maktab 31 bersama dengan Ketua Kloter yang lain untuk survei Armuzna 4 hari menjelang pelaksanaan wukuf.

Dalam kesempatan survei tersebut setiap ketua kloter diberi kesempatan untuk mengecek tendanya masing-masing serta mengingat-ingat posisi tendanya. Para ketua kloter sangat antusias mengikuti kegiatan survei Armuzna ini.

“Kami sangat mengapresiasi pengurus Maktab yang memfasilitasi kami untuk survei tenda Arafah dan Mina. Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan pengurus Maktab atas semua fasilitas yang telah disediakan di Arafah dan Mina,” ujar Mochammad Saifuddin Ketua Kloter 10 SOC yang ikut dalam kegiatan survei tersebut.

Setelah mengikuti survei di Arafah dan Mina semua ketua kloter beserta ketua rombongan dijamu di restoran mewah oleh Maktab.

“Kami merasa haji reguler ini seolah-olah menjadi haji plus karena fasilitas maupun pelayanan maktab yang luar biasa,” ujar Aziz Luqman, Ketua Kloter 11 SOC.

Di sisi lain Pemerintah Arab Saudi juga sangat mengetatkan akses masuk menuju ke Arafah. Setiap jamaah melalui Maktab masing-masing dibagikan gelang khusus Armuzna, serta sebuah ID card yang berisi foto dan data lengkap jamaah.

“Baik gelang maupun ID card hendaknya selalu dibawa jamaah ketika mengikuti rangkaian puncak ibadah haji sampai dengan Tawaf Ifadah,” ujar Ahmad, pengurus Maktab 31.

Salah satu tujuan pembagian gelang khusus Armuzna tersebut adalah untuk mencegah adanya mukimin yang bercampur atau bergabung dengan jamaah haji ketika wukuf di Arafah. (Lingkar Network | Ahmad Fahimi – Lingkar.news)

Exit mobile version