LEBAK, LINGKAR – Sebanyak 25 kelompok peternak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memperoleh bantuan domba Garut seluruhnya sebanyak 1.100 domba Garut.
Masing-masing 44 domba Garut per kelompok guna mewujudkan swasembada pangan khususnya daging domba dan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.
Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Lebak Irvan Pramerta di Lebak, Jumat 13/6/2025, mengatakan anggaran bantuan domba Garut itu dialokasikan dari APBD 2025 untuk menargetkan swasembada daging domba dan peningkatan ekonomi masyarakat, karena masyarakat Kabupaten Lebak banyak yang menggeluti bidang usaha peternakan.
Penyaluran domba Garut untuk 25 kelompok peternak itu sebanyak 1.100 ekor dan masing-masing mendapatkan bantuan 44 ekor per kelompok tersebar di 10 kecamatan, di antaranya Cibeber, Cipanas, Muncang , Cilograng , Gunungkencana, dan Cileles.
Kelompok peternak yang menerima bantuan domba tersebut benar-benar memiliki kelayakan, karena mereka juga mengembangkan budi daya ternak domba.
Saat ini, populasi domba yang ada sekitar 40 ribu ekor dan dipastikan Kabupaten Lebak sebagai sentra penghasil ternak domba dan bisa memenuhi permintaan pasar.
“Kita meyakini dengan adanya bantuan domba Garut dipastikan Lebak bisa terealisasi swasembada daging domba,” kata Irvan.
Menurut dia, program bantuan domba Garut juga melibatkan Perguruan Tinggi Universitas Padjadjaran Bandung yang menentukan studi kelayakan mulai peternak, kondisi lahan hingga areal rumput pecong seluas 2 hektare sebagai pakan domba.
Para peternak domba tersebut juga ditingkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan memperoleh pelatihan bagaimana cara beternak domba, kebersihan kandang, perawatan rutin dan cara mengatasi berbagai macam penyakit, termasuk manajemen beternak domba Garut.
Ia mengatakan, pengembangan usaha budidaya ternak domba Garut itu ke depanya akan melibatkan korporasi, sehingga memberikan kemudahan akses permodalan dan penjualan.
Sebetulnya, kata dia, beternak domba Garut tidak begitu sulit, karena pakan makanan khususnya rumput pecong mudah didapatkan di Lebak.
Menurut ia, domba Garut bobotnya bisa mencapai berkisar 70-100 kilogram, jauh lebih berat dibandingkan dengan domba biasa yang berat maksimalnya hanya mencapai 40 kilogram.
Produksi domba Garut lebih cepat dengan waktu setahun bisa menghasilkan dari keturunan anak hingga dua ekor.
Karena itu, pihaknya membayangkan populasi domba Garut dari bantuan itu akan bisa bertambah 80 ekor per kelompok peternak dalam setahun. Jika harga domba rata-rata Rp3 juta/ekor maka bisa menghasilkan uang Rp240 juta per kelompok/tahun.
“Kami minta kelompok peternak agar bersungguh -sungguh yang menerima bantuan domba Garut juga semakin menambah populasi domba di daerah setempat,” katanya.
Sementara itu, Hendrayana, kelompok ternak Cileles Kabupaten Lebak mengatakan dirinya menyambut positif adanya bantuan domba Garut dari pemerintah daerah.
“Kita sangat terbantu ekonomi keluarga jika mendapatkan bantuan ternak domba Garut itu,” katanya. (RARA – LINGKAR)