Pakar Sebut Prabowo Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk Percepat Transisi

Pakar Sebut Prabowo Bentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi untuk Percepat Transisi

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Antara-Dokumentasi Pribadi/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news – Dalam upaya memastikan transisi pemerintahan yang cepat dan efektif, Presiden terpilih Prabowo Subianto telah membentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk segera melanjutkan berbagai capaian pemerintahan sebelumnya dan menjalankan janji-janji kampanye yang telah disampaikan kepada rakyat Indonesia.

Menurut Anthony Leong, seorang pakar komunikasi politik dan Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), keputusan Prabowo Subianto ini menunjukkan komitmennya untuk segera bekerja setelah pemilu.

“Intinya beliau (Presiden terpilih) ingin langsung kerja, langsung melanjutkan capaian-capaian yang sudah dilakukan Presiden Jokowi sebelumnya, sehingga pembangunan tidak terkendala, dan roda perekonomian terus berputar demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima di Jakarta, [ada Senin, 9 Juni 2024.

Pembentukan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi ini, menurut Leong, bertujuan untuk mempersiapkan sinkronisasi antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan mendatang. Hal ini penting agar proses transisi tidak memakan waktu terlalu lama dan komunikasi serta koordinasi antar instansi dapat berjalan lancar.

“Kami melihat Prabowo ingin agar proses sinkronisasi antara pemerintahan saat ini dengan pemerintahan mendatang berjalan baik, dan tidak menghabiskan waktu lama untuk proses transisi, sehingga komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi akan terjadi,” ujarnya.

Tim ini terdiri dari sejumlah tokoh yang memiliki kualifikasi dan rekam jejak yang kuat. Di antara anggotanya adalah Sufmi Dasco Ahmad, Ahmad Muzani, Thomas Djiwandono, Budisatrio Djiwandono, Prasetyo Hadi, dan Sugiono.

“Untuk anggota tim yang dipilih juga sangat qualified (memenuhi kualifikasi, red.) dan punya kompetensi maupun track record (rekam jejak, red.),” tambah Leong.

Salah satu langkah awal yang diambil Tim Gugus Tugas Sinkronisasi adalah kunjungan ke Kementerian Keuangan pada Jumat, 31 Mei 2024. Pertemuan ini membahas sinkronisasi kebijakan termasuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

“Kami sangat terbuka untuk bersinkronisasi dan bersinergi karena Kementerian Keuangan sebagai institusi memang memiliki tugas penting, yaitu menyiapkan RAPBN 2025 yang merupakan instrumen penting bagi pemerintahan, termasuk pemerintahan baru Prabowo dan Gibran yang akan menjalankan program-programnya,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers di Jakarta.

Ahmad Muzani, Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi, menegaskan bahwa Prabowo Subianto berharap proses sinkronisasi ini berjalan dengan baik dan cepat.

“Beliau berharap proses sinkronisasi ini bisa berjalan baik, karena beliau ingin pemerintahan yang akan datang tidak memakan waktu terlalu lama untuk proses transisi dan bisa cepat melaksanakan program yang merupakan janji kampanye saat Pemilu,” ujarnya.

Selain itu, Leong juga menekankan pentingnya agar program-program Presiden dan Wakil Presiden terpilih tetap sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Ia juga berharap Tim Gugus Tugas Sinkronisasi menghasilkan pertimbangan-pertimbangan objektif sebelum mengambil suatu keputusan. Semoga kerja tim ini melahirkan keputusan yang baik untuk rencana pembangunan bangsa,” harap Leong. (Lingkar Network | Anta– Lingkar.news)

Exit mobile version