Jakarta, Lingkar.news – Lestari Moerdijat, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyampaikan bahwa penting untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam sektor usaha dan politik.
“Sangat dibutuhkan dukungan semua pihak dalam merealisasikan peningkatan keterlibatan perempuan di ruang-ruang publik,” kata Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/3).
Ditegaskan bahwa keterlibatan perempuan harus ditingkatkan agar tidak terjadi kesenjangan di tengah masyarakat.
Selain itu, keterlibatan perempuan juga harus ditingkatkan guna memaksimalkan potensi seluruh sumber daya manusia untuk memajukan bangsa.
Kualitas pemberdayaan perempuan di Indonesia berada pada peringkat 87 dari 146 negara di dunia, berdasarkan Laporan Kesenjangan Gender Global dari Forum Ekonomi Dunia yang dikutip dalam siaran pers.
Penentuan peringkat tersebut berdasarkan beberapa indikator, yakni pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup, pemberdayaan ekonomi, dan partisipasi politik.
Selain itu, partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia tercatat sekitar 53 persen sampai 54 persen. Persentase tersebut menurut data di dalam siaran pers itu tidak banyak berubah dalam 20 tahun terakhir.
Di samping itu, partisipasi politik perempuan di Indonesia tercatat masih di angka 22 persen, lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata global jumlah perempuan di parlemen yang tercatat 26 persen.
Untuk meningkatkan partisipasi kerja, kata Lestari, dapat dengan cara meningkatkan pelatihan wirausaha mikro, kecil, dan menengah serta meningkatkan kemampuan ekspor impor.
Ia juga memandang penting peningkatan jumlah kursi di parlemen untuk perempuan demi memperkecil kesenjangan.
Dengan upaya tersebut, dia berharap keterlibatan perempuan di sektor usaha dan dunia politik bisa meningkat secara maksimal. (rara-lingkar.news)