Surabaya, Lingkar.news – Anggota DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan bahwa kedatangan wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka saat simulasi makan bergizi beberapa waktu lalu adalah isyarat dukungan untuk Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di pilkada Kota Surabaya.
Arif menyebut bahwa ada kemiripan perilaku politik antara Presiden Jokowi dengan putranya saat menunjukkan dukungan terhadap figur dalam mengarungi kontestasi.
“Apalagi dalam kegiatan di SDN Klampis tersebut juga dihadiri oleh Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak,” katanya di Surabaya, Minggu (4/8).
Ia mengatakan, baik Jokowi maupun Gibran, selalu menunjukkan dukungan tidak harus dengan ucapan.
“Namun, selalu dengan perlambang-perlambang politik, di Pilpres Pak Jokowi cukup foto dengan Pak Prabowo, akhirnya terjadi migrasi dukungan pendukung Pak Jokowi ke Pak Prabowo,” ujarnya.
Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini mengatakan, ada ratusan kabupaten/kota di Indonesia, namun Wakil Presiden terpilih memilih melakukan simulasi program makan bergizi di Kota Surabaya.
Ia mengatakan, selain menunjukkan dukungan politik terhadap Wali Kota Surabaya, juga merupakan penegasan bahwa Eri Cahyadi adalah salah satu kepala daerah yang dipercaya akan melaksanakan program pemerintah pusat itu dengan baik di Kota Surabaya.
“Figur Mas Eri memang mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Pusat, karena kepemimpinannya senafas dengan kehendak Pak Jokowi dan Prabowo Gibran kelak,” ucapnya.
Ia melihat, kehadiran calon Gubernur dan Wakil Gubernur Khofifah dan Emil dalam kegiatan bersama Gibran juga merupakan simbolisasi persatuan tokoh-tokoh tersebut dengan Eri Cahyadi dalam mengarungi pelaksanaan pilkada serentak nanti.
“Jadi saya pikir, ada gerak nafas yang sama, bahwa memenangkan Khofifah-Emil sama dengan memenangkan Eri Cahyadi di Kota Surabaya,” ujarnya.
Ketika ditanya kenapa tidak ada figur Wakil Wali Kota Armudji dalam kegiatan simulasi makan bergizi tersebut, Toni mengatakan mungkin di saat bersamaan wakil walikota ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Mungkin Cak Armudji ada kegiatan Pemkot ditempat lain, jadi tidak bisa hadir, tidak perlu ditafsirkan yang tidak-tidak,” katanya.
Ketika disinggung mengenai kapan rekomendasi Partai Golkar di berikan, Toni mengatakan saat ini masih dilakukan survei tahap 2 oleh DPP Partai Golkar, setelah hasil survei tersebut dipresentasikan ke DPP, maka rekomendasi akan diterbitkan.
“Surabaya ini pintu gerbang Ibu Kota Nusantara, jadi keluarnya rekomendasi harus dilakukan di saat yang khusus dan cara yang khusus namun, sejauh ini surat tugas DPP Partai Golkar tetap ke Mas Eri Cahyadi,” kata dia. (rara-lingkar.news)