SLEMAN, Lingkar.news – Pemerintah Kabupaten Sleman, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat, meningkatkan wawasan kebangsaan generasi muda dan mempererat persatuan serta kesatuan dengan menggelar kegiatan di 4 dusun.
“Pembinaan ini mengangkat tema Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa melalui Semangat Generasi Muda Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh,” kata Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman, Hery Sutopo pada Rabu, 28 September 2022.
Menurut Hery, pembinaan generasi muda yang dilakukan selama September dilaksanakan di 4 tempat, yakni Dusun Cilikan di Kelurahan Umbul Martani, Dusun Balong Bimomartani di Kapanewon (Kecamatan) Ngemplak, dan Dusun Manggung serta Dusun Tambak Bayan di Kelurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok.
“Sasaran dari pembinaan ini yakni pemuda dan pemudi yang ada di masing-masing wilayah tempat pelaksanaan,” katanya.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk menghasilkan generasi muda dengan rasa cinta terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
“Dan generasi muda yang memiliki sikap, mental, serta fisik yang berani bersaing dan berkompetisi secara sportif, dengan pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai ideologi Pancasila serta Wawasan Kebangsaan,” jelas Heru.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Harda Kiswaya mengaku bangga dengan generasi muda yang hadir dalam kegiatan tersebut.
“Bangga dan syukur dilahirkan di Indonesia, yang pasti orang tua beragama, kehidupan beragama selalu ajarkan yang terbaik. Agama jadi pilar wawasan kebangsaan. Jadi bangsa yang kuat dengan rukun damai sejahtera,” kata Harda.
Ia juga berharap generasi muda di Sleman dapat menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dan menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
“Jangan ragu jadi anak muda yang disiplin. Jalankan ibadah dimulai dari keluarga dan jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain,” tegasnya.
Ia menjelaskan anak-anak muda saat ini sudah memiliki ilmu, sehingga tinggal diasah dan diingatkan kembali untuk diterapkan supaya manfaat untuk masyarakat.
“Suatu hal yang mudah bila sudah menyadari pentingnya kehidupan yang rukun dan damai, menghargai sesama. Semua masalah bisa diselesaikan dengan musyawarah bagi kepentingan bersama. Kuncinya, anak-anak muda punya ilmu yang dimanfaatkan untuk hal yang baik bagi kepentingan bersama,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)