Siswa SMPN 2 Pancur Rembang Manfaatkan Sisa Nasi Kantin Sekolah Jadi Pupuk Organik

Siswa SMPN 2 Pancur (Dok. Pribadi Siswa SMPN 2 Pancur/Lingkar.news)

Siswa SMPN 2 Pancur (Dok. Pribadi Siswa SMPN 2 Pancur/Lingkar.news)

Lingkar.news – Pupuk organik umumnya dibuat dari bahan kotoran hewan seperti sapi, kambing ataupun ayam. Namun di tangan siswa SMPN 2 Pancur Kabupaten Rembang, nasi basi berhasil diolah menjadi pupuk organik.

Berdasarkan keterangan Kepala SMPN 2 Pancur Chrismastuti, pengembangan kreativitas siswa dan guru dalam memanfaatkan lingkungan yang ada tidak terlepas dengan pengembangan adiwiyata sekolah. Ia menjelaskan, pupuk organik berbahan nasi basi dimulai dengan memanfaatkan kantin sekolah. Nasi-nasi sisa dari kantin selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan utama pupuk organik yang dibuat oleh siswa dan guru.

Sejak merintis sekolah adiwiyata, seluruh siswa dan guru bersama-sama melakukan penataan lingkungan dan apotek hidup. Langkah inovasi kemudian dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekolah.

Bahan yang digunakan adalah air 500 ml, gula jawa 100 gram dan nasi basi 200 gram. Cara membuat pupuk organik berbahan nasi basi cukup mudah. Caranya adalah kepal nasi basi dan masukkan ke wadah yang sudah disiapkan, selanjutnya tutup wadah dan letakkan di tempat yang gelap dan dibiarkan 2-5 hari. Nasi basi akan ditumbuhi jamur yang disebut rizops. Lalu masukkan 500 ml air ke baskom dan iris tipis gula jawa, aduk semua bahan. Jika gula jawa sudah larut, masukan nasi basi yang sudah berjamur. Lalu masukkan semua bahan yang sudah tercampur ke dalam botol ukuran 1,5 liter. Diamkan selama 2-3 hari di tempat yang gelap agar mikroorganisme di dalamnya semakin banyak dan tanaman subur.

Produk pupuk organik ini dinamakan dengan gosok alias sego bosok. Selain pupuk nasi basi, siswa dan guru SMPN 2 Pancur juga berhasil menciptakan sabun cuci tangan berbahan jeruk nipis dan daun bunga sepatu. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version