Lingkar.news – Sabrina Mutiara, gadis jebolan UIN Walisongo ini banyak memanfaatkan waktunya untuk mengikuti pelatihan desain grafis.
Menurutnya, memiliki skil desain grafis banyak memiliki manfaat. Tak jarang dirinya diminta untuk membuat brosur undangan, kemasan, id card, pin, desain gelas, dan desain untuk kaos. Dari situ banyak cuan yang didapatkan.
Ia suka dengan desain grafis sejak masuk kuliah jurusan KPI. Hanya saja ilmu yang didapatkan dari perkuliahan terasa kurang, sehingga melanjutkan melalui pelatihan desain grafis secara umum.
“Pokoknya aku pengen mengembangkan skilku di bidang desain grafis. Aku suka sejak kuliah, tapi kurang maksimal, sehingga berlanjut ke pelatihan itu,” jelasnya
Mengenal Wilhelmina Winteru, Belajar Desain Baju secara Otodidak
Tidak hanya itu, dirinya saat ini juga tengah sibuk di dunia jurnalistik.
Ia mengaku bisa menulis sejak mengikuti organisasi intra mahasiswa yang bergerak di bidang jurnalistik, yaitu LPM Missi.
“Dari semester 1 sampai menjadi mahasiswa akhir aku di sana banyak belajar tentang dasar-dasar jurnalistik. Entah itu nulis feature, straight news, video jurnalistik, fotografi dan masih banyak lagi,” jelasnya
Meski begitu, sebetulnya profesi jurnalis bukan merupakan pekerjaan yang ia inginkan. Ia pun lebih memilih bekerja sebagai pekerja bayangan.
“Pengen bekerja yang fleksibel kaya pekerja bayangan gitu loh mas,” ungkapnya.
Ia mengaku selama menjadi jurnalis sering mendapatkan tekanan.
“Kadang menangis,” katanya.
Meski begitu, ia tetap bersikap profesional.
“Soalnya ini kan seperti hobi yang dibayar. Jadi bekerjalah senyaman mungkin dan jangan berhenti bermimpi,” pungkasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)