PESONA – Lingkar.news, Penampilan yang modis dengan pakaian keluaran terbaru memang menjadi dambaan banyak orang, khususnya kaum Hawa. Sayangnya, kebiasaan tersebut justru membuat menumpuknya sampah pakaian dan merusak lingkungan.
Hal ini menjadi salah satu alasan bagi Nava Ramdani untuk mengampanyekan isu lingkungan lewat fashion. Ia mengatakan, penampilan yang modis nyatanya tidak perlu memakai pakaian yang bermerek terkenal dengan harga mahal.
Kampanye isu lingkungan ini ditampilkannya lewat ajang fashion show. Dalam acara fashion yang diadakan di sekolahnya yakni SMP 1 Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dirinya menampilkan busana eco-fashion.
Dalam gelaran tersebut, dirinya menampilkan gaun unik nan cantik yang terbuat dari sampah bahan bekas. Siswi kelas VII SMP 1 Jati itu mengatakan, dirinya ingin mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan permasalahan sampah.
“Melalui eco-fashion ini saya ingin mengajak masyarakat untuk bisa menjaga lingkungan, contohnya tidak memperbanyak sampah. Seperti sampah plastik atau pakaian,” ucapnya.
Gadis kelahiran 25 November 2010 itu menuturkan, busana eco-fashion yang ditampilkannya merupakan kombinasi antara sampah plastik dan koran bekas. Nava, sapaan akrabnya, menyebut bahwa pembuatan gaun daur ulang ini membutuhkan waktu sekitar empat hari.
“Buatnya juga dibantu dengan teman-teman. Konsepnya ingin membuat gaun bernuansa elegan dengan perpaduan warna ungu,” ujarnya.
Awalnya, hasil gaun dari koran dan plastik bekas memang terlihat begitu sederhana. Namun kemudian Nava berinisiatif dengan menambahkan sayap pada gaun tersebut agar terlihat fantastis.
“Kalau sayapnya ini buat sendiri dengan dibantu teman. Awalnya cuma gaun dan tidak ada sayap, tapi tak tambahin sayap biar kelihatan tambah bagus,” ujarnya.
Dara asli Kota Kretek itu mengaku sempat mengalami kesulitan dalam proses pembuatannya. Dia sempat bingung untuk mencari warna kombinasi plastik yang bagus. Akhirnya, ia pun memilih warna ungu dengan berbagai pertimbangan dan saran dari temannya.
“Variasi warnanya yang bingung, tapi akhirnya dapat yang ungu ini,” bebernya.
Dirinya menyebut, sebelumnya ia tak pernah ikut ajang fashion show. Nava mengatakan, perlu latihan berkali-kali agar pesan dari gaun yang dibuatnya bisa tersampaikan kepada para penonton.“Saya tidak pernah ikut fashion show, jadi agak kesulitan. Tapi setelah latihan berkali-kali, sekarang jadi lumayan terbiasa,” katanya, ( Koran Lingkar – Lingkar.news )