Lingkar.news – Menulis bagi sebagian orang mungkin menjadi kegiatan yang sulit. Pasalnya tak semua orang memiliki keberanian untuk menuliskan perasaannya.
Namun, hal itu berbeda bagi Risma Vera Febrianti. Gadis ayu kelahiran Pati, 5 Februari 2001 itu mengungkapkan jika dirinya telah lama memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Hanya saja, menurutnya kurang diasah lebih tajam.
“Sejak 2022 awal kisaran bulan Maret-April jadi pengen nulis lagi, kepikiran buat blog. Awalnya mikir bakal berguna enggak, tapi kok setelah nulis, kemudian dibaca temen-temen. Ternyata reaksinya mereka Alhamdulillah baik. Jadinya nulis lagi sampai sekarang,” ungkapnya saat dihubungi Senin, 25 Juli 2022.
Menurutnya, menulis merupakan bentuk ekspresi diri yang ia rasakan. Dibalik itu, ada tujuan lain yang ingin ia sampaikan kepada pembaca. Risma mengaku sangat senang apabila tulisannya dapat memberikan manfaat bagi pembaca, seperti menambah kebahagiaan atau bisa menjadi gambaran atas perasaan orang lain. Jadi bisa sefrekuensi dengan pembaca.
“Jadi apa yang aku rasakan, pikirkan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Terlebih ketika tulisan itu punya manfaat bagi orang sekitar, dapat membantu mood orang naik lagi, itu suatu kebahagiaan tersendiri yang aku rasain,” tutur gadis manis yang sedang menempuh pendidikan di UIN Raden Mas Said Surakarta tersebut.
Meskipun demikian, sebelum memberanikan diri melangkah untuk menulis kembali. Ia sempat dihantui perasaan ragu. Namun, bersyukurnya ia lantas menemukan sebuah tulisan yang dapat menambah semangat untuk kembali produktif dalam menuangkan ide dan perasaannya.
“Awalnya memang sempat ada keraguan (untuk kembali menulis), tapi ketika aku nemu bacaan yang intinya gak pa-pa kalau awal nulis masih banyak kurangnya, itu namanya proses dan bisa jadi bahan evaluasi untuk tulisan berikutnya. Intinya terus upgrade agar ada perkembangan walau sedikit demi sedikit,” ucap anak pertama dari dua bersaudara itu.
Saat ini, ia mengaku lebih sering menulis tentang motivasi. Alasannya, agar para pembaca bisa menemukan teman dalam tulisan yang ia buat. Selain itu, ia juga berharap suatu hari nanti dapat menerbitkan buku sebagai karyanya.
“Aku lebih suka nulis tentang motivasi diri, karena aku sadar diriku masih suka mengeluh, jadi dalam tulisan itu aku pengen orang yang di posisi sama bisa ngerasa gak sendirian, karena bagaimanapun sifat manusia memang suka mengeluh, tapi jangan sampai keluhan itu jadi pembatas apalagi penghalang untuk bisa jadi lebih baik,” imbuhnya.
Kemudian tentang menerbitkan buku itu, lanjutnya, hal itu menjadi salah satu wishlist dia dan berharap bisa punya ide yang bisa membuatnya makin fokus nulis.
“Seenggaknya kalau bukan buat buku sendiri itu ada salah satu karya yang tertuang di salah satu lembar buku,” tandasnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Koran Lingkar)