KUDUS, Lingkar.news – Oktavia Rahayu Istiqomah, anak tunggal dari keluarga sederhana yang berusaha untuk membanggakan kedua orang tuanya. Meski demikian, dara kelahiran Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus ini tetap ingin menjalani apa saja yang menjadi hobinya. Hobi yang tentunya ke arah positif dan membawa prestasi.
“Saat ini saya masih membantu ibu mengurus katering seperti nasi box, kue basah, roti, karena kami (Okta dan ibunya, red) sama-sama hobi masak. Jadi saya lakukan dengan senang hati,” kata Oktavia Rahayu Istiqomah pada Kamis, 28 Juli 2022.
Mahasiswi semester akhir Universitas Muria Kudus (UMK) itu tak hanya pandai berbisnis. Di sela-sela kesibukannya mengurus katering milik ibunya itu, Oktavia Rahayu Istiqomah juga aktif di beberapa komunitas untuk mengembangkan bakatnya.
Selain bisnis katering, Okta sapaan akrabnya, juga mempunyai usaha kecil yang ia bangun sendiri, dari hasil tabungannya. Usaha itu bernama Orisbuket, yang menyediakan berbagai macam jenis buket untuk hadiah atau kado-kado ucapan selamat, wisuda, dan sebagainya. Itu semua, Oktavia Rahayu Istiqomah lakukan untuk menyenangkan kedua orang tuanya.
“Sejak kecil memang sudah dilatih mandiri oleh Ibu. Jadi untuk sekarang saya pingin punya usaha sendiri, sebab sekecil apa pun usaha itu, kita yang jadi bosnya,” begitu kata Oktavia Rahayu Istiqomah.
Bagi Okta, jika seseorang mau berusaha mengembangkan bakat dan potensinya, pasti akan berkembang. Akan tetapi, jika tidak mau bergerak sedikit pun, seseorang tidak akan mengalami perubahan nasib.
Oleh karenanya, untuk mengisi kegiatan produktifnya, Okta juga bergabung di Komunitas Kampung Budaya Piji Wetan dan Teater Dewa Ruji. Beberapa kali tampil di depan panggung sudah sering ia rasakan. Baginya, itu adalah pengalaman berharga sekaligus menyenangkan.
“Selagi masih muda, kita memang dituntut untuk memperbanyak kegiatan positif, supaya punya banyak pengalaman dan cerita,” tambah mahasiswi jurusan Psikologi itu.
Dia juga mempunyai pandangan, bahwa sebisa mungkin untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Hal itu menjadi prinsip bagi Okta ketika terlibat dalam banyak komunitas.
Selain teater, Okta juga pernah menjadi juara 2 dalam lomba tari kretek yang di Balai Budaya Kudus. Pengalaman dan prestasi yang didapat Okta, menjadi bekalnya untuk berproses dan tidak mudah untuk menilai orang lain.
“Meskipun kita tidak pernah dibantu orang lain, sebisa mungkin untuk membantu orang yang membutuhkan, barangkali suatu saat kita akan dimudahkan dalam urusan lain,” tutur Oktavia Rahayu Istiqomah.
Tahun ini, harapan terbesar Okta adalah menyelesaikan skripsi dan lulus kuliah, sehingga dapat fokus untuk mengembangkan bisnisnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)