Lingkar.news – Keke Tamara Fahira berhasil menjadi dosen termuda di Universitas Muria Kudus (UMK). Keberhasilan ini tentu tidak diraih dengan cara yang mudah.
Perempuan yang baru berusia 25 tahun ini menceritakan, sejak kecil dirinya memang sudah bercita-cita menjadi dosen. Alasannya yaitu dirinya ingin berbagi ilmu ke banyak orang.
“Dari dulu cita-cita saya ingin jadi dosen, saya ingin ilmu saya bermanfaat. Karena kan ada tiga hal yang membuat seseorang punya value, salah satunya yaitu bisa bermanfaat bagi orang banyak,” ungkapnya.
Dengan kegigihannya, Keke berhasil menjadi dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMK pada tahun 2020 silam. Sebelum menjadi dosen, dirinya menempuh pendidikan S1 Jurusan Manajemen UMK dan S2 Jurusan Manajemen Undip.
“Saya menempuh pendidikan S1 hanya selama 3,5 tahun. Kemudian saya menempuh pendidikan S2 cuma 1,5 tahun, jadi bisa cepat lulus dan cepat menjadi dosen,” bebernya.
Perempuan kelahiran Kudus, 30 Oktober 1997 itu berharap, mahasiswa yang diajarnya akan bisa menjadi orang sukses melebihi dirinya. Menurutnya, hal itu menjadi kebanggaan tersendiri baginya sebagai seorang dosen.
Ibu satu anak itu menceritakan salah satu pengalaman menariknya selama mengajar mahasiswa. Keke mengaku sempat dikira mahasiswa saat masuk ke kelas untuk mengajar.
“Kalau saya masuk ke kelas itu kadang dikira mahasiswa, bukan dosen. Saya sempat masuk kelas tapi kemudian mahasiswanya mengira bahwa dosennya belum masuk,” ceritanya.
Selain ingin bermanfaat bagi banyak orang, dirinya juga ingin sering bergaul dengan para generasi muda. Hal ini, katanya, agar bisa selalu memiliki semangat muda seperti mahasiswa yang diajarnya.
“Alasan lain jadi dosen itu biar awet muda karena ketemu terus dengan yang muda-muda. Jiwa dan semangatnya ikut muda lagi, jadi menambah wawasan lebih luas,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)
