Lingkar.News – Proses panjang menggapai student of the year (SOTY) atau mahasiswa terbaik tahun 2021 tak membuat Evelyna Nissi Adjikusuma, menyerah untuk berjuang. Gelar mahasiswa terbaik itu pun diraihnya di kampus bergengsi Unika Soegijapranata menjadi suatu tantangan untuk menggapai impian.
Tak kenal lelah, usai menyabet SOTY, gadis berusia 21 tahun ini berkesempatan lanjut mendapatkan beasiswa Indonesian Internasional Student Mobility Awards (IISMA) oleh pemerintah pusat.
IISMA sendiri merupakan beasiswa yang mendanai mahasiswa untuk program mobilitas di kampus elite luar negeri. Ia mengutarakan, SOTY menjadi peluang baginya untuk lanjut ke jenjang pendidikan ke atas dan naik kelas.
Ia menyebut pendidikan tidak hanya mengejar akademik dengan IPK tinggi, namun juga menambah wawasan dan pengalaman hidup lebih baik.
“Saya juga belajar mengenai wawasan kebangsaan dan kebudayaan untuk mendaftar IISMA,” ujarnya.
Proses menyabet SOTY katanya lebih penting dibanding dengan hasilnya. Dalam proses itu pun ia mengaku banyak pengalaman dan tantangan dihadapi hingga membuatnya lebih dewasa.
“Proses itu penting, hasil itu buah dari proses,” ujarnya.
Ia berbagai cerita ketika mendaftar beasiswa IISMA, hal pertama yang dilakukan yakni mengasah kemampuan public speaking, pembangunan karakter itu pun tak luput ia asah. Begitu pun mendapatkan IISMA saja dapatkan dari matkul selama satu semester.
“Kebetulan saya dapatnya di Inggris di University of Leeds,” ceritanya.
Ia mengaku, mendapat beasiswa IISMA pun cukup ketat. Banyak saingan yang mendaftar. Awalnya yang harus ia lewati seleksi soal administrasi dengan melampirkan sertifikat IELTS dan TOEFL sesuai standar yang diinginkan IISMA dengan kampus yang dituju.
Kemudian membuat essay, melampirkan achievement dan keterangan tidak melakukan tindakan kekerasan dari kepolisian (SKCK). Kemudian dilanjutkan dengan tes kebangsaan untuk melihat kemampuan pendaftar soal wawasan ke-Indonesia-an.
Ia menyebut, beasiswa IISMA merupakan program pertama kali dilakukan oleh kampus Unika Soegijapranata. Sehingga berbagai persiapan ia lakukan untuk menggaet program tersebut dengan matang.
“IISMA ini kan program baru. Jadi saya menjadi batch pertama yang dikirim dan itu menjadi kendala dan tantangan tersendiri,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)