WAMENA, Lingkar.news – Program satu hektare satu distrik Pemerintah Kanupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan tidak akan berlanjut di 2025 meskipun pada tahun sebelumnya telah berhasil mencetak lahan pertanian hingga 112 hektare.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, J Hendri Tetelepta, realisasai program pemerintah untuk membuka lahan pertanian pada awal tahun 2024 telah melebihi target pada Desember 2024.
Hendri menyebut terdapat 40 distrik di Jayawijaya sehingga mestinya terdapat 40 hektare lahan pertanian, tetapi yang terealisasi mencapai 112 hektare.
“Tahun 2024 kita punya program satu hektare satu distrik itu dengan target 34 hektare tapi realisasinya sampai Desember 2024 itu 112 hektare sudah lebih dari target yang ditetapkan,” terangnya, Senin, 20 Januari 2025.
Menurut Hendri, pemerintah akan terus mendorong komoditi unggulan lokal yakni ubi jalar, keladi dan sayur. Akan tetapi juga tetap mendorong komoditi unggul nasional yakni padi, jagung dan kedelai.
“Di tahun 2024 khusus untuk pengembangan ubi jalar ini ada di 34 distrik, lima distrik lainnya itu kita punya padi sawah, di dua lokasi tanam tomat dan cabai dimana secara program dan kegiatan itu kita targetkan satu hektare satu distrik tapi capaiannya sudah melebihi target,” bebernya.
Sayangnya program ketahanan pangan satu distrik satu hektare tidak akan berlanjut karena terjadinya perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) bahan pangan untuk Kabupaten Jayawijaya, sehingga pemerintah terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan pertanian yang ada di wilayah ini.
“Tahun 2025 ini satu distrik satu hektare tidak ada program itu tapi lokasi-lokasi yang sudah kita kembangkan tahun lalu itu kalau bisa tidak dihentikan, karena IKU kita tahun 2024 dengan IKU di 2025 itu sudah beda,” terangnya.
Hendri menambahkan kalau di 2024 IKU itu pengembangan bahan pangan utama, tapi 2025 IKU di Jayawijaya itu berubah tentang peningkatan produktifitas pertanian jadi cakupannya lebih umum di tahun ini, oleh karena itu pemerintah daerah akan terus menggali potensi wisata yang ada di wilayah ini.
“Jadi kami pemerintah terus mendorong karena akan menjadi salah satu indikator pencapaian baru yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)