Nelayan OAP di Biak Butuh Pasokan Es Balok Jaga Kualitas Ikan Tangkapan

POTRET: Pabrik es Distrik Biak Timur dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2023 sedang dipersiapkan operasional produksi es balok untuk membantu kebutuhan nelayan orang asli Papua di kepulauan Padaido dan Aimando. (Antara/Lingkar.news)

POTRET: Pabrik es Distrik Biak Timur dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2023 sedang dipersiapkan operasional produksi es balok untuk membantu kebutuhan nelayan orang asli Papua di kepulauan Padaido dan Aimando. (Antara/Lingkar.news)

BIAK NUMFOR, Lingkar.news Nelayan lokal orang asli Papua (OAP) membutuhkan pasokan es untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan. Pasalnya selama ini mereka harus ke Kota Biak untuk membeli es sehingga menambah biaya opersional melaut.

Kepala Dinas Perikanan Biak Numfor, Effendi Igirisa, mengatakan pabrik es yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun anggaran 2023 sudah rampung 100 persen untuk siap dioperasikan.

Dia menyebut tahun ini akan segera mengoperasikan pabrik es di wilayah Distrik Biak Timur untuk mendukung operasional nelayan OAP.

“Operasional pabrik es dengan kapasitas 10 ton di Distrik Biak Timur ditargetkan secepatnya karena sangat mendesak memenuhi permintaan nelayan OAP,” kata Effendi di Biak, Jumat, 12 Juli 2024.

Effendi mengatakan bahwa selama ini nelayan OAP jika ingin membeli es untuk keperluan melaut harus membeli di Kota Biak.

Sedangkan saat pabrik es difungsikan berproduksi, maka kebutuhan nelayan OAP di kepulauan Padaido dan Aimando, Distrik Oridek dan Distrik Biak Timur dapat dipenuhi sehingga menekan biaya produksi.

“Untuk fasilitas pabrik es sudah siap tinggal melengkapi listrik dan tambahan tempat penampung produksi es balok,” terangnya.

Ia berharap dukungan dana otonomi khusus Papua tahun anggaran 2024 dapat membantu mengoperasikan pabrik es di wilayah Pemerintah Distrik Biak Timur.

Salah satu dampak positif dioperasikan pabrik es Distrik Biak Timur mampu menjawab kebutuhan nelayan yang setiap hari membutuhkan es balok untuk menunjang operasional melaut.

Sementara dampak ekonomi yang bisa dirasakan saat pabrik es dioperasikan akan dapat menyerap tenaga kerja lokal di kampung setempat. “Ya dalam kapasitas sebagai organisasi perangkat daerah terkait kami terus memberikan pembinaan dan pendampingan bagi petugas pengelola pabrik es yang dioperasikan,” ujarnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version