Biak, Lingkar.news – Kebijakan melakukan pergantian atau rolling guru diterapkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Supiori, Papua, yakni setiap tiga bulan guru mengajar di sekolah dasar wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) di Pulau Mapia.
“Kebijakan rolling guru mengajar di Pulau Mapia untuk menjamin akses layanan satuan pendidikan dan proses belajar mengajar siswa tetap jalan normal,” ujar Kepala Disdik Supiori Rafles Ngilamele di Sorindiweri, Minggu (18/8).
Ia mengatakan lokasi geografis Pulau Mapia merupakan wilayah terluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga negara hadir untuk menjamin layanan pendidikan bagi anak-anak di daerah 3T tetap terjamin.
Rafles Ngilamele berharap dengan adanya rolling guru mengajar khusus di Pulau Mapia dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.
Sedangkan tujuan lain dengan rolling setiap tiga bulan, menurut Rafles, akan memberikan pengalaman baru bagi setiap guru yang dikirim ke sekolah di Pulau Mapia.
“Dengan aturan ini Disdik pastikan perluasan akses layanan satuan pendidikan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 tetap terwujud,” tegasnya.
Rafles menyebut guru yang mau mengabdi di sekolah terpencil merupakan sosok tenaga pendidik yang harus diperhatikan pemerintah.
“Keberhasilan siswa dalam meraih prestasi apapun di satuan pendidikan tidak terlepas dari pendampingan dan pengawasan diberikan guru,” katanya.
Menyinggung keberhasilan pendidikan dalam kurun waktu lima tahun terakhir 2019-2024, menurut Rafles, hingga saat ini telah terlayani akses pendidikan untuk semua anak di Kabupaten Supiori. Selain itu, lanjutnya, terjadi peningkatan angka partisipasi sekolah untuk SD hingga 103 persen. Begitu juga satuan pendidikan SMP, menurut Rafles, angka partisipasi meningkat dari 60 persen menjadi 72 persen.
Sedangkan untuk angka partisipasi sekolah di Supiori, lanjut dia, hingga 2024 masih bertahan 60 persen.
“Jajaran Disdik Kabupaten Supiori terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas akses layanan pendidikan, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia tenaga guru, hingga perluasan sarana prasarana pendidikan,” ujarnya.
Berdasarkan data jumlah guru di Kabupaten Supiori hingga tahun ajaran 2024 mencapai kurang lebih 602 guru dan jumlah peserta didik dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK sebanyak 10 ribuan siswa. (rara-lingkar.news)