54 Pengurus Lembaga Pemberdayaan Perempuan Adat Papua Resmi Dilantik, Ini Perannya

Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun saat melantik 58 pengurus Lembaga Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Adat (LP3A2) Tabi Saireri di Kota Jayapura, Selasa, 30 April 2024. (Antara/Lingkar.news)

Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun saat melantik 58 pengurus Lembaga Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Adat (LP3A2) Tabi Saireri di Kota Jayapura, Selasa, 30 April 2024. (Antara/Lingkar.news)

JAYAPURA, Lingkar.news – Sebanyak 54 pengurus Lembaga Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Adat (LP3A2) Tabi Saireri resmi dilantik di Kota Jayapura pada Selasa, 30 April 2024. Pelantikan dilakukan langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun.

Penjabat Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, mengatakan dengan dilantiknya para pengurus LP3A2 Tabi Saireri tersebut, diharapkan dapat mendukung program pemerintah khususnya dalam perlindungan perempuan dan adat.

“Pembangunan di Provinsi Papua ini bisa berjalan jika melibatkan mama-mama karena yang paling mengetahui untuk memulai perencanaan yang baik adalah para perempuan,” katanya.

Menurut Ridwan, pemerintah sangat memberikan apresiasi dan dukungan dengan terbentuknya LP3A2 dalam membangun Papua yang lebih baik lagi.

“Apalagi sesuai dengan arahan Presiden RI untuk mencari potensi lain setelah pembentukan DOB untuk itu yang mengetahui potensi ini adalah para mama-mama Papua karena mereka penjaga laut dan hutan,” ujarnya.

Dia menjelaskan dengan adanya lembaga ini, menjadi tambahan kekuatan baru bagi Provinsi Papua sehingga diharapkan kolaborasi banyak pihak untuk membangun Bumi Cenderawasih menjadi lebih baik lagi.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak Adat (LP3A2) Tabi Saireri Rita Tokoro mengatakan dengan terbentuknya lembaga ini juga merupakan upaya dalam memberikan perlindungan bagi para mama-mama yang mengalami kekerasan sehingga dapat memperoleh penindakan yang tepat.

“Kami mengharapkan lembaga ini dapat menata mama-mama yang ada Tabi dan Saireri serta terus memastikan tumbuh kembang anak dan ibunya,” katanya.

Dia menambahkan melalui keberadaan lembaga ini pula dapat melihat kembali jati diri para perempuan Papua yang akan terus berkolaborasi dalam menjalankan program-program pemberdayaan perempuan. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version