SEMARANG, Lingkar.news – Sebuah truk dump bermuatan pasir mengalami kecelakaan tunggal dengan turguling di tengah-tengah Jalan Diponegoro (Semarang-Solo) Ungaran, Kabupaten Semarang pada Jumat, 8 November 2024 dini hari tadi.
Kecelakaan tersebut disebabkan pengemudi truk dump mengantuk, sehingga tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya, hingga terguling di tengah-tengah jalan protokol tersebut dan menyebabkan kemacetan panjang di Ungaran.
“Truk itu rencananya akan bongkar muatan pasir di Kabupaten Kudus, usai melakukan perjalanan dari Muntilan, Kabupaten Magelang. Namun, diduga pengemudi truk itu mengantuk hingga akhirnya truk tersebut terguling pada pukul 03.30 WIB dini hari tadi,” kata Kaur Bin Ops Satlantas Polres Semarang, Iptu Sutarto, Jumat, 8 November 2024.
Pengemudi truk dump muatan pasir, yakni Bambang Winarno (37) warga Kabupaten Kudus ini, lanjut Iptu Sutarto mengalami kantuk yang tak tertahankan, hingga akhirnya truk dump itu naik di median jalan dan terguling menyebabkan menutup jalur jalan protokol Semarang-Solo itu.
“Dalam kejadian kecelakaan tunggal ini tidak ada korban yang disebabkan, baik korban meninggal dunia dan luka-luka tidak ada yang kami laporkan, namun karena laka lalu lintas ini menyebabkan kemacetan yang cukup panjang hingga 1,5 kilometer,” terangnya.
Lebih lanjut, Iptu Sutarto menambahkan untuk proses evakuasi, jajaran kepolisian Satlantas Polres Semarang mengalami kesulitan karena harus memindahkan terlebih dulu muatan pasir yang dibawa truk dump itu.
“Iya, ada kendala yang kami alami dalam proses evakuasi, yakni kami harus memindahkan dulu muatan material pasir yang dibawa truk dump tersebut. Ditambah lagi, kecelakaan ini terjadi di pagi hari, dimana arus lalu lintas di sepanjang Ungaran ini padat karena banyak warga berangkat kerja dan sekolah, sehingga membutuhkan waktu cukup panjang untuk proses evakuasinya,” jelas dia.
Dijelaskan kembali olehnya, bahwa sebelum sesaat truk dump itu terguling, pengemudi truk sempat menghindari dua kendaraan yang menyeberang masuk ke arah jalan di kampus Undaris, Ungaran.
“Karena antrian kendaraan cukup panjang terjadi pagi tadi, kami sempat memberlakukan contra flow dari arah Solo ke Semarang, dan sekitar jam 08.00 WIB badan truk berhasil di evakuasi. Kami juga berkoordinasi dengan Damkar untuk proses pembersihan tumpahan solar di jalanan,” ungkapnya.
Iptu Sutarto juga menanggapi soal larangan melintas khusus untuk truk bermuatan di pagi hari di jalur kota, ia akan menegaskan Satlantas Polres Semarang akan menindak tegas pelanggaran itu.
“Kami akan melakukan tindakan penilangan, seperti yang sudah kami lakukan selama ini, untuk memberi efek jera dan sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan yang berlaku, karena memang truk muatan itu dilarang melintas jalur kota mulai jam 06.00 WIB hingga 08.00 WIB,” tukas dia.(Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkar.news)