TANGERANG, Lingkar.news – Bencana tanah longsor menerjang Desa Legok, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten mengakibatkan bangunan Pondok Pesantren (ponpes) Assyzahu rusak parah, Rabu (18/05). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tangerang, Abdul Munir di Tangerang.
“Bencana longsor itu diakibatkan hujan deras pada Rabu (18/05) sore, akibatnya terjadi pergeseran tanah di belakang ponpes, tempat pada bagian tempat cuci pakaian santri,” ujarnya pada Kamis (19/05).
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari salah satu saksi bahwa peristiwa bencana longsor tersebut terjadi pada pukul 15.17 WIB, ketika hujan dengan intensitas yang cukup tinggi mengguyur wilayah setempat.
“Untuk laporan, kita terima pada pukul 22.42 WIB. Namun, dari keterangan santri disana kejadian tanah longsor itu terjadi pukul 15.17 WIB,” tambahnya.
KAI Cirebon Umumkan Penumpang Vaksin Lengkap Tak Perlu Antigen dan PCR
Pihaknya menuturkan, untuk kondisi bangunan tempat pencucian pakaian para santri di Ponpes Assyzahu tersebut posisinya berada di ujung tebing dengan ketinggian kurang lebih sekitar 4-5 meter.
Sementara itu, masih kata Munir, dalam kejadian tanah longsor itu tidak ada korban jiwa yang terdampak, hanya saja bangunan ponpes setempat mengalami kerusakan.
“Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, hanya bangunan tempat pencucian pakaian saja yang amblas atau mengalami kerusakan,” ujarnya.
Menurut Munir, meskipun hanya satu bangunan yang terdampak bencana, pihaknya tetap mengingatkan kepada warga sekitar dan para santri untuk tetap waspada dan siaga terhadap bencana.
“Kita koordinasi dengan warga dan santri pesantren agar tetap waspada. Kemudian, kita juga telah melakukan tindakan yang diperlukan sesuai standar operasional (SOP) kebencanaan dengan melakukan pendataan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)