Polda Bantah Kelaparan Jadi Penyebab Sekeluarga Tewas di Kalideres Jakarta

POTRET: Rumah satu keluarga yang ditemukan tewas di Jalan Taman Asri 3, RT 7/ RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 14 November 2022. (Istimewa/Lingkar.news)

POTRET: Rumah satu keluarga yang ditemukan tewas di Jalan Taman Asri 3, RT 7/ RW 15, Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 14 November 2022. (Istimewa/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news – Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal terkait sekeluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan disebabkan oleh kelaparan.

“Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah kepada kelaparan yang menyebabkan kematian satu keluarga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan saat dikonfirmasi di Jakarta pada Selasa, 15 November 2022.

Meski demikian, Zulpan belum bersedia memberikan keterangan terkait tewasnya penyebab empat orang yang masih sekeluarga tersebut

“Belum bisa saya sampaikan dulu ya karena nanti sudah mengarah kepada kesimpulan. Jadi, belum dapat saya sampaikan,” ujarnya.

Dia hanya menyatakan tim penyidik masih bekerja dan akan menyampaikan hasil temuan penyidik setelah proses investigasi dinyatakan selesai.

“Nanti akan disampaikan kepada masyarakat tentunya secara scientific crime investigation apa penyebab kematian itu,” terangnya.

Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis, 11 November 2022 sekitar jam 18.00 WIB.

Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya memaksa masuk ke dalam rumah tersebut. Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.

Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk proses autopsi. Polisi tidak menemukan tanda bekas kekerasan dengan benda tumpul atau benda tajam di tubuh korban.

Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Yandokpol) RS Polri Kramat Jati, Kombes Agung Widjajanto, mengatakan proses uji laboratorium forensik itu dilakukan dengan memeriksa organ tubuh korban.

“Belum (selesai). Untuk uji laboratorium pada pemeriksaan jenazah meninggal tidak wajar, semua organ diambil sampel untuk diperiksa,” kata Agung Widjajanto di Jakarta pada Senin, 15 November 2022.

Agung menambahkan bahwa dirinya belum dapat memastikan kapan hasil uji laboratorium forensik terhadap keempat jenazah yang terdiri dari pasangan suami istri, anak perempuan, dan ipar tersebut selesai.

Dia mengatakan kondisi keempat jenazah yang sudah membusuk menjadi salah satu kendala dalam proses pemeriksaan uji laboratorium forensik untuk mengungkap kasus kematiannya.

“Belum ada info. Karena tingkat kesulitan berupa kondisi pembusukan lanjut,” ucapnya.

Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati melakukan otopsi terhadap keempat jenazah yang ditemukan tewas di Kalideres. Diketahui jenazah itu terdiri dari pasangan suami istri Rudyanto Gunawan (71) dan Renny Margaretha (68), anak Dian (42), dan adik ipar Budyanto Gunawan (69).

Hasil otopsi menunjukkan tidak ditemukan luka penganiayaan terhadap tubuh jenazah tersebut.

Kepolisian sektor (Polsek) Kalideres melakukan koordinasi dengan keluarga korban terkait rencana pengembalian keempat jenazah kepada keluarga di perumahan kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

“Kami dari pihak kepolisian sudah menyampaikan kepada keluarga, bukan berarti kita mau menunda-nunda, namun ini biar tuntas dulu dan keluarga setuju,” kata Kapolsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar.

Syafri mengaku sebelumnya pihak keluarga sempat meminta kepada pihak kepolisian untuk memulangkan jenazah korban. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)

Exit mobile version