JAKARTA, Lingkar.news – PT MRT Jakarta (Perseroda) selaku pengelola kawasan berorientasi transit di Dukuh Atas mengerahkan tim untuk berpatroli di kawasan yang ramai dengan anak muda seiring maraknya fenomena SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok).
Fenomena SCBD ini sangat viral di media sosial, terutama terkait kegiatannya baru-baru ini yakni Citayam Fashion Week yang menjadi magnet baru bagi warga ibu kota dan sekitarnya. Ratusan ABG yang menyebut dirinya remaja SCBD memenuhi trotoar dekat Stasiun MRT Dukuh Atas pada akhir pekan lalu dan menarik perhatian publik.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Rendi Alhial mengatakan sudah mengerahkan tim keamanan untuk berpatroli guna mengingatkan publik termasuk remaja SCBD untuk menjaga kebersihan dan ketertiban.
“Tim security kami secara rutin patroli di area taman Dukuh Atas dan Terowongan Kendal menggunakan toa untuk mengingatkan publik menjaga kebersihan dan ketertiban,” kata Rendi.
Ia menjelaskan terus melakukan edukasi termasuk di media sosial untuk mengkampanyekan membuang sampah pada tempatnya dengan melibatkan remaja SCBD.
Dari segi sarana, MRT juga menambah fasilitas kebersihan, seperti tempat sampah terpilah sampah sekaligus menyiapkan posko rekosistem yang dikelola oleh start up guna menampung sampah-sampah untuk didaur ulang.
Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menempatkan enam posko penjagaan protokol kesehatan terkait dengan banyaknya remaja yang berkumpul di Dukuh Atas dan terowongan Kendal.
Kepala Satpol PP Kecamatan Menteng, Hendra menjelaskan enam posko tersebut ditempatkan di Kawasan Menteng atau sekitar Jalan Kendal sebanyak dua titik sedangkan kawasan Tanah Abang sebanyak empat titik.
Dengan adanya penebalan personel ini, remaja yang sering nongkrong di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas dapat menjaga protokol kesehatan, tidak membuang sampah sembarangan serta tidak berkumpul lebih dari jam 22.00 WIB.
Sementara itu, Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan setuju jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadikan remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) yang kerap nongkrong di kawasan Dukuh Atas Jakarta tersebut sebagai perantara sosialisasi Pemilu 2024.
Menurut Pangi, sosialisasi pemilu kepada anak muda harus dengan pendekatan dan momentum yang sesuai.
“Karena dalam melakukan pendekatan kepada anak muda, mereka tidak suka yang formalitas, tidak suka hal-hal yang keliatan kaku, artinya kalau KPU dan penyelenggara pemilu datang jemput bola ke sana, saya pikir tidak ada yang salah,” kata CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi saat dihubungi di Jakarta pada Rabu, 20 Juli 2022.
Walau begitu, lanjutnya, sosialisasi pemilu akan lebih efektif jika pendekatannya sesuai dengan selera atau maunya anak muda. Misalnya, dengan melakukan pendekatan berbasis hobi dan komunitas.
Ia meminta KPU untuk mampu adaptasi dengan cepat dalam membaca selera anak muda, termasuk bisa masuk ke ruang-ruang digital dan pelan-pelan meninggalkan model sosialisasi pemilu yang konvensional.
Sementara itu, anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan bahwa pihaknya menjadikan anak muda sebagai sasaran sosialisasi. Namun, tidak khusus remaja SCBD saja.
“Intinya mereka adalah sasaran sosialisasi yang baik sekali karena dari jumlahnya saja generasi z dan milenial luar biasa lebih dari 50 persen dari populasi Indonesia saat ini,” kata Betty.
Untuk sosialisasi pemilu saat ini, Betty menegaskan bahwa KPU akan menggaet anak muda dengan pendekatan bahasa maupun metode yang lebih kekinian. (Lingkar Network | Lingkar.news)