Kekeringan di Gunungkidul, 13 Kecamatan Berpotensi Kekurangan Air Bersih

Kekeringan di Gunungkidul, 13 Kecamatan Berpotensi Kekurangan Air Bersih

BPBD Gunungkidul distribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Gunungkidul. (Istimewa/Lingkar.news)

GUNUNGKIDUL, Lingkar.news – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan 1.400 tangki air bersih. Hal ini berguna untuk mengatasi dampak kekeringan di Gunungkidul selama musim kemarau di 13 kecamatan yang berpotensi terjadi kekurangan air bersih.

“Penyaluran dilakukan sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh masyarakat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Purwono di Gunungkidul pada Senin, 2 Agustus 2022.

Ia mengatakan, BPBD Gunungkidul telah melakukan pemetaan kecamatan yang berpotensi kekeringan sehingga menyebabkan masyarakat kekurangan air bersih. Dari 18 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul, ada 13 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.

Berdasarkan data tahun 2021, ada 41 kelurahan/desa dan 338 dukuh yang berpotensi terdampak. Sedangkan untuk warga yang berpotensi terdampak bisa mencapai 28.511 Kepala Keluarga.

Purnomo mengatakan, kecamatan di Kabupaten Gunungkidul yang aman dari ancaman kekeringan yaitu Kecamatan Playen, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Karangmojo, dan Kecamatan Nglipar.

“Kami masih melakukan pendataan terhadap wilayah yang berpotensi kekeringan. Saat ini baru memasuki musim kemarau,” katanya.

Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul belum lama ini juga mendapat bantuan sumur bor di sejumlah titik. Sumur bor ini diharapkan bisa mengatasi krisis air bersih yang kerap melanda.

“Kami berharap warga memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ucapnya. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version