Kaltim Diguncang Gempa Tektonik 19 Kali, IKN Rawan Bencana?

Kaltim Diguncang Gempa Tektonik 19 Kali, IKN Rawan Bencana?

Peta menunjukkan gempa tektonik magnitudo 2,8 pada kedalaman delapan kilometer di darat pada jarak 21 kilometer arah barat laut Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Jumat (24/2/2024). (ANTARA/HO-BMKG)

Jakarta, Lingkar.news – Pemantauan dan edukasi kesiapsiagaan kepada warga di wilayah pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) usai wilayah tersebut diguncang 19 kali gempa tektonik dangkal.

Abdul Muhari. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengungkapkan bahwa pemantauan dan edukasi kesiapsiagaan tersebut dilakukan oleh BPBD Berau di bawah asesmen pimpinan BNPB dan Pemerintah Kabupaten Berau.

“Upaya itu masih terus dilakukan untuk memastikan keamanan kondisi masyarakat. Bangunan yang rusak harus segera diperiksa lebih lanjut oleh pihak berwenang,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/9).

Dia mengungkapkan, gempa utama terjadi pada Ahad (15/9) pukul 21.08 Wita dengan kekuatan 5,6 magnitudo.

Titik episenter gempa terletak pada koordinat 1,30° LU ; 118,46° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 147 kilometer Tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 kilometer.

Tim Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mencatat sampai dengan Senin pukul 08.00 Wita telah terjadi sebanyak 19 kali gempa susulan di area tersebut dengan kekuatan 4,2 magnitudo hingga terkecil 2,8 magnitudo. Rangkaian gempa ini diperkirakan terkait dengan aktivitas sesar aktif sesar Sangkulirang – Mangkaliat di wilayah Berau.

Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, rentetan gempa yang dirasakan selama 2 hingga 3 detik itu menyebabkan kepanikan di kalangan warga hingga berlarian keluar rumah untuk mencari tempat yang aman.

Bahkan, ia menyebutkan, beberapa warga di Pesisir Pantai Batu Putih, Berau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sebagai langkah antisipasi gempa susulan dan potensi tsunami, meskipun BMKG telah mengonfirmasi bahwa gempa ini tidak menimbulkan potensi tsunami.

“Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa,” ujar Abdul Muhari.

Diketahui, Kalimantan Timur (Kaltim) adalah lokasi ibukota negara (IKN) yang saat ini masih dalam proses pembangunan dan diproyeksikan rampung sepenuhnya pada tahun 2045. (rara-lingkar.news)

Exit mobile version