Jokowi Alihkan Topik saat Disinggung Tak Lagi Jadi Presiden, Peserta Diminta Fokus Program Kartu Prakerja

KOMUNIKATIF: Presiden Joko Widodo berbincang dengan salah satu Alumni Penerima Kartu Prakerja saat acara Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (17/6). (Ant/Lingkar.news)

KOMUNIKATIF: Presiden Joko Widodo berbincang dengan salah satu Alumni Penerima Kartu Prakerja saat acara Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jumat (17/6). (Ant/Lingkar.news)

JAKARTA, Lingkar.news – Presiden Joko Widodo tampak mengalihkan topik diskusi saat disinggung oleh salah satu peserta Alumni Kartu Prakerja terkait tidak lagi menjadi Presiden setelah 2024.

Pudensia, salah satu Alumni Penerima Kartu Prakerja dari Kabupaten Ende, Flores, NTT berharap program tersebut dapat terus berlanjut meskipun bukan Joko Widodo yang menjadi Presidennya.

“Usulnya, maunya (kartu) Prakerja jangan sampai di sini, meskipun Bapak nantinya tidak jadi Presiden kita lagi, lanjut terus sampai seumur hidup,” kata Pudensia dalam acara Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, seperti yang disaksikan secara virtual, Jumat (17/6).

Mendengar hal itu, ribuan penonton dari alumni hingga pejabat yang hadir langsung bersorak ramai. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun langsung menanggapi, “Rame ini … rame-rame… hati-hati. Sudah setop nanti rame lagi, ganti ke sini,” ujarnya mengalihkan topik.

Seraya mengiyakan, Pudensia langsung mengalihkan topik dengan berterima kasih atas kunjungan Jokowi ke Kabupaten Ende, Flores, NTT.

Adapun acara Silaturahmi Alumni Penerima Kartu Prakerja diperkirakan dihadiri 8.000 orang secara hybrid untuk memperingati Program Kartu Prakerja yang sudah berjalan selama dua tahun, terutama saat pandemi Covid-19.

Dalam acara itu, Jokowi menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu motor penggerak keberhasilan Program Kartu Prakerja.

“Yang saya hormati Pak Menko Perekonomian. Beliau ini motornya yang menggerakkan Kartu Prakerja, bersama dengan Ibu Deni dan Mas Hengki Sihombing (dua orang manajemen pelaksana) beserta seluruh PMO yang tergabung dalamnya,” katanya.

Jokowi mengapresiasi kinerja Airlangga dan manajemen pelaksana Program Kartu Prakerja, karena berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 88,9 persen penerima Kartu Prakerja mengaku keterampilannya meningkat.

“Artinya, hasilnya ketemu 88,9 persen. Ini yang harus saya apresiasi, Pak Menko beserta seluruh tim,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga melaporkan kepada Jokowi bahwa Program Kartu Prakerja mendapat pujian dari beberapa negara sahabat, salah satunya Belanda. Menurutnya, Program Kartu Prakerja dapat ditiru di berbagai negara berkembang.

“Kami juga melihat bahwa program ini dinilai lembaga eksternal, seperti CSIS, BPS, kemudian dari Jepang ada J-PAL Southeast Asia, UNDP, Bank Dunia, dengan TNP2K. Seluruhnya menemukan bahwa program ini berdampak positif dalam peningkatan skill dan kepekerjaan pesertanya dan ini mempertegas dampak positif dari Program Kartu Prakerja,” ujar Airlangga

Dalam acara tersebut, selain Jokowi dan Airlangga Hartarto, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Ketua Tim Pelaksana Program Kartu Prakerja Rudy Salahuddin, serta Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari. (Lingkar Network | Lingkar.news)

Exit mobile version