MERANGIN, Lingkar.news – Sempat viral di sosial media, tiga orang guru nekat bergelantungan menyeberangi jembatan gantung yang rusak. Kini jembatan gantung yang terletak di Desa Limbur, Kecamatan Pamenang Barat, Provinsi Jambi tersebut telah diperbaiki dan diresmikan Bupati Merangin pada Selasa, 20 Mei 2025.
Ketiga guru tersebut yakni Risma, Indriyanti dan Siti Aisyah. Setelah video viral, klarifikasi Risma bersama dua guru lainnya tiba-tiba sudah diunggah di media sosial Bupati pada akun Facebook Hallo AbangSyukur.
Dibalik viralnya ketiga guru tersebut, terdapat sejumlah fakta. Menurut situs resmi Pemkab Merangin, saat kejadian jembatan gantung dalam tahap rehab sehingga lantainya harus dilepas. Dipangkal jembatan itu juga sudah dipasang larangan untuk tidak melewati jembatan.
Saat ketiga guru itu datang, para pekerja jembatan belum berada di lokasi. Sehingga para guru nekat menyebrang dengan meniti tali baja jembatan sehingga videonya viral.
Saat peresmian, sejumlah petinggi daerah termasuk Risma dan dua guru lainnya turut dihadirkan. Pejabat yang hadir yakni Helmi anggota DPRD Merangin, Kadis Kominfo M Arief, Camat Pamenang Barat Bambang, Plt Kadis Limbur Merangin Sargawi dan para tokoh masyarakat setempat.
Bupati Merangin, M Syukur menyatakan sekarang jembatan gantung Desa Limbur sudah aman dilewati, masyarakat tidak perlu khawatir untuk sekedar mondar mandir.
“Hari ini penggunaan Jembatan Gantung Desa Limbur sudah saya resmikan, masyarakat sudah aman dan boleh melewati jembatan ini,’’ujar Bupati pada acara peresmian penggunaan Jembatan Gantung Desa Limbur.
Aksi Risma bersama dua guru lainnya sempat mendapat teguran Bupati. Namun Bupati memahami dan memaafkan mereka setelah mengetahui maksud dari aksi nekat mereka.
Sementara itu, Risma mengaku nekat melewati jembatan pada pagi itu lantaran membawa soal ujian untuk muridnya.
‘’Kalau saya tidak nekat menyeberangin jembatan itu anak-anak tidak bisa ujian, untuk itu saya minta maaf Pak Bupati,’’ujarnya.
Usai acara peresmian jembatan, bupati dan para guru meninjau kondisi SD Negeri 177 Merangin tempat ketiga guru itu mengajar. Karena menurut keterangan Risma, sekolah tersebut kerap bocor saat musim hujan.
Sumber: Berbagai Sumber