BANDUNG, Lingkar.news – Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mencatat ada sebanyak 5.943 warga domisili Kota Bandung yang mengidap HIV/AIDS. KPA Kota Bandung menyatakan bahwa pengidap HIV/AIDS itu didominasi dari kalangan mahasiswa hingga ibu rumah tangga.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung segera berkoordinasi dengan pihak terkait perihal tingginya angka pengidap HIV/AIDS yang terdeteksi di Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Bandung, Jawa Barat pada Kamis, 25 Agustus 2022 mengatakan angka pengidap HIV/AIDS di Kota Bandung bagai fenomena seperti puncak gunung es, karena hanya ribuan kasus itu yang baru terdeteksi.
“Mungkin saja bisa lebih besar. Saya juga tidak tahu kenapa tiba-tiba (pengidap) mahasiswa atau siapa,” kata Yana.
Nantinya, kata Yana, para asistennya dan dinas terkait bakal berkoordinasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) terkait fenomena tersebut.
Menurut Yana hal itu perlu segera diantisipasi, karena tidak semua pengidap HIV/AIDS itu bisa terbuka untuk berkonsultasi. Dia pun memastikan tes HIV/AIDS di Kota Bandung tidak dipungut biaya.
“Saya juga bukan menyalahkan metode surveinya. Tapi ini sebagai peringatan kita saja. Tapi akurasinya saya tidak tahu, karena kelompok ini tuh pasti tertutup,” terangnya.
Adapun menurutnya Pemkot Bandung bakal melakukan pendataan lebih rinci terkait pengidap HIV/AIDS dengan menggandeng KPA dan Warga Peduli AIDS (WPA). “Yang penting itu data dulu. Dari 5.000 sekian itu, yang sudah berobat selama ini,” tambahnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)