JAKARTA, Lingkar.news – Data sementara jumlah korban meninggal dunia buntut dari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 130 orang. Data tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi, pada Minggu, 2 Oktober 2022 sore tadi.
Data korban akibat kerusuhan Kanjuruhan Malang itu masih terus dilakukan. Sebelumnya, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara yang diperoleh dari hasil asesmen yang dilakukan Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI sebanyak 125 orang.
“Data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 orang, tetapi setelah ditelusuri di rumah sakit terkait menjadi 125 orang,” kata Ketua Tim DVI Polri Brigjen Pol. dr. Nyoman Eddy Purnama Wirawan.
Nyoman merinci dari 125 korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak 124 orang, sisa yang belum teridentifikasi satu orang di RSUD Saiful Anwar Malang (RSSA).
Dari data sebelumnya, terjadi selisih data karena satu data korban tercatat dua kali, yaitu atas nama Klarisa (18) di RSUD Kanjuruhan tercatat atas nama Clarita (18) di RS Teja Husada.
Kemudian, korban atas Bama Muh Khoirul Huda (28) dibawa pulang langsung tercatat ganda dengan nama Ach. Khoirul Huda (28) asal Garum, Biltar terkonfirmasi berada di RSSA.
Tim juga menemukan adanya kesalahan pencatatan di RS Salsabila yang sebelumnya meninggal dunia tiga orang, dirujuk satu orang, namun setelah dikonfirmasi satu meninggal dunia atas nama Haikal (15) atau Tirtoyudo serta tiga dirujuk ke RSSA dan sudah teridentifikasi.
“Tim DVI saat ini kerja cepat, tapi masih bisa berubah datanya karena tim masih bekerja.”
Berikut rincian data jumlah korban meninggal dunia yang tercatat di sejumlah rumah sakit,
RSUD Kanjuruhan 21 orang, RSUD Gondang Legi 4 orang, RSSA 20 orang, RS Wava Husasa 48 orang, RSUS Teja Husada 13 orang, RS Hasta Husada 3 orang, RS Ben Mari, RST Soepraoen, dan RS Salsabila masing-masing satu orang, serta satu korban meninggal dunia di TKP langsung dibawa pulang ada satu orang terkonfirmasi oleh keluarga.
Selain korban tewas, insiden kerusuhan di Kanjuruhan Malang itu melukai 232 orang. Para korban mengalami luka-luka karena terinjak, patah tulang, dislokasi, engsel lepas, mata perih, dan kadar oksigen rendah.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendi menyatakan bahwa tragedi kerusuhan itu merenggut 130 nyawa. Insiden ini juga segera dilakukan investigasi.
Ia menambahkan, pemerintah juga memastikan akan memberikan santunan kepada para korban yang meninggal dunia maupun yang saat ini masih menjalani perawatan untuk pemulihan.
Saat ini, lanjutnya, berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo, kompetisi Liga 1 2022-2023 dihentikan sementara untuk batas waktu yang belum ditentukan. Selain itu, pihaknya juga belum bisa mengambil kesimpulan siapa yang bertanggung jawab atas insiden itu.
“Untuk sementara pertandingan liga dihentikan. Berapa lama, dihentikan dulu. Belum tahu untuk siapa yang paling bertanggungjawab, masih (akan) diinvestigasi,” tandasnya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)