SURABAYA, Lingkar.news – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tercatat memakan 989 hektare area. Kasus kebakaran Bromo ini pun akhirnya diambil alih Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur.
“Kasusnya sudah ditarik Polda Jatim pada hari Jumat pekan lalu,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Jatim, Kombes Pol Farman, di Surabaya pada Rabu, 27 September 2023.
Kombes Pol. Farman menyebut ada sejumlah alasan penyidik Polda Jatim mengambil alih kasus kebakaran Bromo. Salah satunya soal besarnya dampak hingga kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran.
Wisata Gunung Bromo Dibuka Lagi, Pengunjung Dilarang Bawa Alat Pemicu Kebakaran
“Alasannya kami memperkuat penyidikan karena ini dampaknya luas dan karena menimbulkan kerugian cukup besar supaya penanganannya juga lebih ada perbaikan ke depan. Makanya, kami tarik ke sini,” ujarnya.
Penyidik telah melakukan gelar perkara kasus kebakaran Blora di Polda Jatim. Untuk pendalaman kasusnya, Ditreskrimsus Polda Jatim akan menggandeng penyidik dari Polres Probolinggo.
“Gelar perkara di Polda Jatim sekalian memperdalam, memberikan asistensi, dan kami putuskan untuk ditarik kasusnya ke sini,” imbuhnya.
Imbas Kebakaran di Bukit Teletubbies, Kawasan Gunung Bromo Tutup Total
Karhutla Gunung Bromo ini bermula saat rombongan orang melakukan foto prewedding di savana atau Bukit Teletubbies. Mereka menyalakan flare, lalu percikan apinya mengenai rumput kering hingga merembet.
Polisi telah menetapkan Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) asal Kabupaten Lumajang sebagai tersangka. Dia adalah manajer atau penanggung jawab wedding organizer (WO) yang disewa oleh calon pengantin asal Surabaya yang turut serta dalam rombongan itu.
Sementara itu, lima orang lainnya masih berstatus saksi, yakni pengantin Hendra Purnama (39) pengantin pria asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya dan pengantin wanita Pratiwi Mandala Putri (26) asal Kelurahan Lrorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang.
Berikutnya MGG (38) selaku kru prewedding asal Kelurahan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, ET (27) kru prewedding asal Kelurahan Klampis Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, dan ARVD (34) selaku juru rias asal Kelurahan/Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)